• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

03 November 2015

298 kali dibaca

Warga Minta Penanganan Abrasi Secepatnya

Painan,November 2015.   

Abrasi pantai yang terjadi pada Sabtu (31/11) kemarin tidak saja terjadi di Ujung Air Amping Parak tetapi juga terjadi di Muaro Batang Kapas Kecamatan Batang Kapas. Abrasi didaerah ini  telah merusak tujuh rumah warga dan puluhan rumah lainnya juga terancam mengalami kejadian serupa.

Penanganan terhadap kedua lokasi Abrasi pantai ini  harus segera dilakukan, sebab warga yang berada disepanjang pantai merasa was was dengan masih tingginya gelombang yang kapan saja bisa menghantam pemukiman mereka.

Masyarakat  mendesak Pemkab Pessel melakukan penanganan darurat terkait semakin memburuknya dampak abrasi pantai yang melumat rumah dan pemukiman penduduk pada sejumlah titik di daerah.

Seperti yang disampaikan oleh  korban abrasi Marsijon (50), menurutnya Dia dan keluarganya dihantui ketakutan saat gelombang besar. Soalnya kikisan air laut tahun ini menimbulkan dampak hebat. Keberadaan batu grib hanya sedikit saja membantu untuk mengamankan kawasan itu dari abrasi.

"Bila air pasang tiba ia dan warga yang rumahnya sudah tersentuh kikisan mengungsi keluar. Jika air pasang datang malam hari, maka mereka mengungsi ke jalan hingga air pasang surut lagi," katanya.

Senada disampaikan  Ketua Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Haridman Senin (2/11) di Amping Parak Sutera. Menurutnya  dari dua titik lokasi abrasi itu membutuhkan  200.000 geobag (kantong khusus untuk pasir penahan ombak-red)."Abrasi telah terjadi di Ujung Air Amping Parak dan Muara Batang Kapas. Kedua titik itu perlu penanganan darurat," ujarnya

Dijelaskannya kerusakan akibat Abrasi  telah merusak pemukiman warga terutama bagian belakang rumah atau dapur.Kondisi ini jika dibiarkan maka seluruh bagian rumah warga tentu akan ambruk kelaut.

Bahkan menurut Haridman Abrasi yang terjadi di Ujung Air Amping Parak terus memburuk. Upaya membuat penahan ombak oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) Amping Parak dengan bambu dan tumpukan  karung belum memberikan dampak maksimal.Sebab abrasi yang terjadi di lokasi ini sepanjang 150 meter dari batas Nagari Kambang Lengayang hingga ke bagian utara. Abrasi membentuk tebing setinggi satu setengah meter lebih.

Sementara itu Sekretaris Nagari Amping Parak Yendri menyebutkan, kini kerusakan akibat abrasi sangat membuat risau warga. Aktifitas pengikisan oleh air laut terus berlangsung.Maka setelah rumah Marsijon menunggu 50 unit rumah lagi yang bakal rusak.

"Dibagian selatan, posisi tebing atau pinggir pantai berada jauh di belakang batu grib, bila ditarik garis lurus dari batu krib ke utara maka kawasan yang sudah terkikis itu tidak kurang dari 10 meter dibelakang garis lurus itu.

Menurutnya, untuk penanganan darurat tidak bisa hanya mengandalkan karung biasa, namun sudah saatnya menggunakan geobag. "Menurut perkiraan kami di kasan ini membutuhkan 100 ribu geobag, sebab tebing yang terbentuk tinggi dan yang terkena abrasi panjang," katanya.

Kepala BPBD Pessel Prinurdin menyebutkan, kawasan yang terkena abrasi memang perlu pengamanan darurat. Di Muara Batang Kapas setidaknya diperlukan pula 100 ribu geobag,  namun akibat keterbatasan anggaran Pemerintah belumlah semuanya bisa teratasi dengan baik.

Prinurdin mengimbau, warga perlu waspada, artinya ketika gelombang pasang tinggi dan menimbulkan abrasi warga mesti keluar rumah. "Jangan dipaksakan dalam rumah. Sebab tidak pula bisa diperkirakan apakah rumah bertahan dihantam ombak atau tidak," katanya.(07)