• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

31 Maret 2013

226 kali dibaca

Warga Nagari Lakitan Tengah Dambakan Jalan Lingkar

Painan,April 2013. Masayarakat Lakitan Tengah mendambakan dibukanya jalan lingkar Koto Lamo - Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir. Jalur ini selain untuk ekonomi masyarakat juga sangat berguna untuk jalur evakuasi.

Kepala Kampung Koto Lamo Rusman menyebutkan, lahan dikawasan Koto Lamo untuk pembangunan jalan tersebut hingga perbatasan tidak ada masalah. Bahkan badan jalan hingga keperbatasan sudah ada, namun kondisinya sangat buruk sekali.

"Masyarakat disini sudaah lama mendambakan jalan yang mengakses dua kecamatan itu terealisasi. Jalan ini nantinya sangat berguna untuk menperekonomian warga setempat," kata Rusman menjelaskan.

Dikatakannya, di kawasan Koto Lamo khususnya di Labuah Sampik, terdapat 100 hektar lahan perkebunan sawit milik warga. Selain itu, jugaterdapat puluhan hektar lahan pertanian berupa sawah, namun hingga kini kawasan itu tidak berkembang lantaran jalan tidak memadai.

Ia menjelaskan, ratusan orang dari Koto Lamo juga menggantungkan hidup di kecamatan tetangga yakni Ranah Pesisir, begitu pula sebaliknya. Mereka selama ini hanya menggunakan jalan setapak menuju tempat bekerja. Jadi sudah ada hubungan timbal balik di kedua daerah.

"Selain untuk ekonomi masyarakat, maka jalan lingkar yang dimaksud juga sangat berguna untuk jalur evakuasi tsunami. Di Labuah Sampik Koto Lamo terdapat perbukitan tempat menyelamatkan diri bila ancaman tsunami datang," katanya.

Khusus untuk evakuasi, maka yang dapat menyelamatkan diri kesana tidak hanya warga Lengayang, akan tetapi juga warga dari Ranah Pesisir, soalnya kawasan itu berbatasan langsung dengan Ranah Pesisir, tepatnya nagari Sungai Liku.

Di jelaskan Rusman, total panjang jalan lingkar tersebut sekitar tujuh kilometer. Tiga kilometer di Koto Lamo dan empat kilo meter di Sungai Liku.(09)(09)