• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Yuk, Kenali Refugia Tanaman Cantik Si Pengendali Hama yang Ramah Lingkungan

15 Juli 2025

175 kali dibaca

Yuk, Kenali Refugia Tanaman Cantik Si Pengendali Hama yang Ramah Lingkungan

Pernahkah kamu melihat barisan bunga warna-warni di pematang sawah dan mengira itu hanya untuk mempercantik ladang? Ternyata, bunga-bunga itu bukan sekadar hiasan. Mereka punya peran penting sebagai refugia tanaman cantik yang diam-diam jadi penyelamat hasil panen dari serangan hama. Di tengah upaya membangun pertanian yang sehat dan ramah lingkungan, refugia mulai dilirik sebagai solusi alami yang efektif dan menawan.

Kabupaten Pesisir Selatan, sebagai salah satu lumbung padi Sumatera Barat, memiliki potensi besar untuk menerapkan teknik refugia ini. Tahun 2023, produksi gabah Pesisir Selatan mencapai 191.409 ton, meningkat 18,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Luas panennya pun bertambah menjadi 36.194 hektare, dengan total produksi beras yang naik menjadi 110.830 ton. “Capaian ini menjadikan Pesisir Selatan sebagai daerah dengan produksi tertinggi di Sumatera Barat, melampaui Solok dan Tanah Datar,” ujar Kepala BPS Sumbar, Rita Diana (ANTARA, 2023).

Pada awal 2024, capaian ini kembali diperkuat. Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Sumbar periode Januari–April, Pesisir Selatan mencatatkan diri sebagai penyumbang padi terbesar dengan produksi 68.570 ton, mengungguli Kabupaten Solok. Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari optimalisasi lahan tadah hujan, peningkatan indeks tanam, dan berbagai program pemberdayaan petani (berita.pesisirselatan.go.id, 2024).

Namun di balik keberhasilan itu, petani masih menghadapi tantangan serius serangan hama tanaman. Untuk mengatasi ini, banyak petani masih mengandalkan pestisida kimia. Padahal, penggunaan berlebihan dapat mencemari hasil pertanian, membahayakan kesehatan, dan merusak keseimbangan ekosistem. Di sinilah refugia hadir sebagai solusi ramah lingkungan yang alami, murah, dan tetap cantik dipandang.

Refugia adalah jenis tanaman bisa berupa bunga, sayuran, gulma, hingga tumbuhan liar yang sengaja ditanam di sekitar tanaman utama seperti padi, untuk menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi musuh alami hama. Serangga predator seperti laba-laba, capung, kumbang kecil, dan parasitoid lainnya akan merasa betah di antara bunga kenikir, bunga kertas, zinnia, bunga matahari, bahkan tanaman liar seperti babadotan dan ajeran.

Menurut jurnal Amirah Mustarin dkk. (2022), refugia mampu mengurangi populasi hama secara alami dengan menjaga keseimbangan jaring makanan di sawah. Tanaman ini memberi serangga predator tempat berlindung, sumber pakan seperti nektar dan serbuk sari, serta iklim mikro yang nyaman. Refugia juga membuat musuh alami tetap bertahan saat populasi hama sedang rendah atau saat musim berubah.

Tidak hanya itu, menurut Dinas Pertanian dan Pangan DIY, refugia mempercantik lahan pertanian, mengundang lebah dan serangga penyerbuk, serta menjadikan pematang sawah lebih fungsional. Teknik ini tak hanya hemat biaya, tapi juga menjadikan hasil pertanian lebih sehat karena bebas dari residu kimia. Jadi, siapa sangka jika bunga-bunga di tepi sawah bukan hanya pelengkap estetika, tetapi juga pasukan hijau penjaga panen.

Tanaman refugia yang ideal adalah yang berbunga cerah, cepat tumbuh, mudah ditanam, tidak disukai hama utama, dan dapat menarik serangga baik predator maupun polinator. Sebaiknya refugia ditanam sebelum tanaman utama, agar para musuh alami punya waktu beradaptasi dan siap beraksi saat musim tanam dimulai. Penempatannya pun perlu diperhatikan agar tidak mengganggu cahaya atau ruang tanam tanaman utama.

Bagi Pesisir Selatan, yang kini terus memperkuat sektor pertanian berkelanjutan, refugia bukan sekadar metode ia adalah pendekatan menyeluruh yang mengedepankan keseimbangan antara manusia, alam, dan hasil panen. Petani bisa mulai mengintegrasikan refugia lewat sekolah lapang, kelompok tani, atau kerja sama dengan penyuluh pertanian. Selain hasil panen yang lebih sehat, sawah-sawah kita juga akan terlihat lebih hidup dan menyejukkan mata.

Karena itu, yuk kenali lebih dekat tanaman refugia. Di balik kelopak bunganya yang indah, tersembunyi kekuatan luar biasa mengendalikan hama tanpa racun, memperindah ladang tanpa biaya besar, dan menjaga lingkungan tetap lestari. Refugia adalah bukti bahwa pertanian yang indah dan sehat bisa berjalan berdampingan.

Sudah saatnya pertanian tidak lagi bergantung penuh pada pestisida kimia yang merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan. Refugia hadir sebagai solusi konkret bukan sekadar alternatif, melainkan strategi cerdas yang terbukti efektif, murah, dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi tanaman cantik di pematang sawah, petani tidak hanya menjaga hasil panen tetap aman dari hama, tapi juga ikut merawat keseimbangan ekosistem. Kabupaten Pesisir Selatan, sebagai lumbung padi Sumatera Barat, memiliki peluang besar untuk memimpin gerakan pertanian berkelanjutan berbasis refugia. Karena di tengah krisis iklim dan ancaman ketahanan pangan, inovasi seperti inilah yang menjadi bukti pertanian yang indah dan sehat bisa berjalan beriringan.