Painan, November 2015 2015.
Agar deteksi dini bencana gempa yang disertai tsunami pada kawasan yang tergolong rawan terkena tercapai, maka kawasan-kawasan yang tergolong itu harus dilengkapi dengan sarana berupa sirene tanda bahaya.
Ketersediaan sarana itu juga diharapkan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Sebab dengan memiliki garis pantai mencapai 243,2 kilometer, secara otomatis daerah itu tercatat sebagai salah satu daerah rawan dan memiliki banyak pemukiman zona merah tsunami.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Pri Nurdin mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Jumat (27/11)) bahwa dari 15 kecamatan yang ada di daerah itu, sebanyak 12 kecamatan berada disepanjang garis pantai. Karena berhadapan langsung dengan teluh Mentawai, sehingga rawan terkena gempa yang berpotensi tsunami.
" Karena rawan, maka pemerintah daerah melalui BPBD, harus berupaya maksimal agar masyarakat yang masuk pada zona merah tsunami ini juga merasa aman, nyaman dan terlindungi. Caranya tentu melalui penyedian sarana penyelamatan berupa jalur evakuasi, shelter, dan tak terkecuali keberadaan serine tsunami," katanya.
Dijelaskan, pasca enam tahun bencana gempa melanda Sumbar, beberapa sarana yang sudah dibangun dan dimiliki oleh daerah itu adalah beberapa unit shelter, jalur evakuasi, dan juga beberapa unit serine tsunami.
" Selain shelter-sheltar alami, Pessel juga telah memiliki lima unit shelter buatan. Dari lima unit itu, sebanyak empat unitnya ditempatkan pada kecamatan-kecamatan yang tidak memiliki daerah ketinggian seperti Kecamatan Pancungsoal, Sutera, Lenggayang dan Linggo Sari Baganti. Sedangkan satu unit shelter lagi terdapat di kota Painan, tepatnya di kawasan GOR Medan Bapaneh Rawang Painan atau bekas taman makam Pahlawan," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, sebagai daerah rawan gempa yang diserta tsunami, sehingga kehadiran serine sebagai alat deteksi dini perlu dilakukan pada daerah-daerah padat penduduk yang masuk pada zona merah tsunami.
" Hingga saat ini, Pessel sudah memiliki enam unit serine tanda bahaya tsunami. Enam unit itu dipasang di Kecamatan Linggo Sari Baganti, Ranahpesisir, Batang Kapas, Lenggayang, Koto XI Tarusan, dan Kota Painan," ungkapnya.
Karena peringatan dini tanda bahaya tsunami seperti serine ini sangat besar manfaatnya, sehingga pihaknya akan melakukan penambahan secara bertahap.
" Karena hanya bisa dilakukan secara bertahap, maka penempatanya akan lebih diprioritaskan pada kawasan-kawasan padat penduduk yang masuk pada zona merah tsunami," timpalnya. (05)