• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Jamin Daging Layak Dikonsumsi, Petugas Medik Veteriner Pantau Pemotongan Hewan di Pasar Inpres Painan

23 Oktober 2025

45 kali dibaca

Jamin Daging Layak Dikonsumsi, Petugas Medik Veteriner Pantau Pemotongan Hewan di Pasar Inpres Painan

Pesisir Selatan--Petugas medik veteriner Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melakukan pemantauan pemotongan hewan di Pasar Inpres Painan pekan lalu.

Upaya tersebut merupakan bagian dari pengawasan rutin untuk memastikan kesehatan hewan potong dan keamanan daging yang beredar di masyarakat.

Kepala Puskeswan Painan, Syaf Jonedi, ketika dihubungi Kamis (23/10/2025) menyatakan bahwa pemantauan difokuskan pada pemeriksaan ante mortem dan post mortem terhadap sapi dan kambing yang dijual dan dipotong di pasar tersebut.

"Pemeriksaan ini penting untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat dan daging yang dihasilkan aman dikonsumsi," katanya.

Dijelaskannya bahwa pemeriksaan ante mortem dilakukan dengan mengecek kondisi fisik hewan, termasuk kelayakan umur, kondisi tubuh, dan tanda-tanda adanya penyakit. Setelah hewan dipotong, petugas melakukan pemeriksaan organ dalam seperti hati, paru-paru, dan limpa untuk mendeteksi kelainan patologis.

“Pemantauan ini penting agar daging yang beredar di masyarakat memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH)," ujarnya. Ia juga mengingatkan kepada para jagal dan pedagang agar selalu menjaga kebersihan tempat pemotongan dan peralatan agar risiko kontaminasi bisa diminimalisir.

Selama kegiatan pemantauan pada hari tersebut, seluruh hewan yang diperiksa dinyatakan sehat dan layak dikonsumsi. Pemeriksaan tersebut membantu memastikan bahwa daging yang dijual di Pasar Inpres Painan bebas dari penyakit menular yang dapat membahayakan konsumen.

Pihak Puskeswan Painan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pesisir Selatan terus berkomitmen melakukan pengawasan secara rutin dan menyeluruh. Hal ini untuk menjaga mutu pangan asal hewan sekaligus melindungi kesehatan masyarakat.

Selain pemeriksaan kesehatan hewan, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada para jagal dan pedagang terkait pentingnya menjaga higienitas alat dan lingkungan pemotongan. Hal ini menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas daging yang dijual.

"Dengan pemantauan yang rutin dan edukasi yang terus diberikan, kami yakin kualitas daging yang tersedia di pasar akan semakin baik dan aman bagi konsumen," jelas Syaf Jonedi.

Petugas juga mengingatkan bahwa pemotongan hewan yang tidak memenuhi standar kesehatan harus segera dihentikan dan hewan tersebut tidak boleh diperjualbelikan untuk konsumsi manusia.

Masyarakat diimbau untuk membeli daging di tempat yang telah diawasi dan memiliki izin resmi agar terhindar dari risiko kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi daging tidak layak.

Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, ketika dihubungi menegaskan bahwa pengawasan pemotongan hewan di pasar merupakan bagian dari program pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pangan hewani. Ia berharap pengawasan ini dapat menekan risiko penyakit zoonosis dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

"Target kami adalah memastikan seluruh daging yang beredar di pasar tradisional memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan. Ini juga bertujuan mendorong peningkatan produktivitas peternak lokal dan mendukung ketahanan pangan daerah," ujar Madrianto.

Madrianto menambahkan bahwa pengawasan ketat juga berdampak positif terhadap pencegahan penyakit hewan menular yang bisa berdampak luas, baik pada peternak maupun konsumen. Ia mengajak masyarakat dan pelaku usaha agar terus mendukung program ini dengan menjaga kebersihan dan prosedur pemotongan yang benar.