• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

23 Januari 2019

365 kali dibaca

Antisipasi Penyakit Menular Dengan Cara Tidak Melepas Ternak Secara Liar

Pasisir Selatan, 23 Januari 2019--Potensi penularan penyakit pada hewan ternak berupa sapi dan kambing akan sangat tinggi bila kebiasaan melepas ternak secara liar masih sulit dihilangkan. Agar kekuatiran itu bisa diminimalisir, sehingga kapada masyarakat pemilik ternak, dimintak untuk tidak lagi melepas ternaknya secara liar.

Imbauan itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), drh Hazrita melalui pesisirselatan.go.id Rabu (23/1) di Painan.

" Walau sejak beberapa tahun terakhir di Pessel tidak lagi ditemui kasus penyakit sapi ngorok atau sapi gila, tapi kecendrongan masyarakat peternak melakukan pemeliharaan sapi dengan cara dilepas atau liar, membuat potensi penularan masih tetap tinggi. Agar ancaman penyakit menular sebagai mana dikuatirkan tidak terjadi, sehingga kepada peternak diminta supaya memelihara ternak dengan cara dikandangkan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa membebaskan ternak seperti sapi dan kambing secara bebas berkeliaran, akan membuka peluang berkembangnya berbagai penyakit menular.

Dijelasknya bahwa dari beberapa jenis hewan ternak yang dipelihara masyarakat, kerbau tergolong ternak yang paling rentan atau rawan terserang penyakit ngorok. Karena rentan, sehingga dia menghimbau kepada masyarakat supaya jangan membiarkan kerbau lepas begitu saja di alam terbuka.

Ditambahkan bahwa berdasarkan pantauan petugas dilapangan, di Pessel masih terdapat beberapa kecamatan yang warganya masih membiarkan kerbau berkeliaran bebas begitu saja. Beberapa kecamatan itu diantaranya, Basa IV Balai Tapan, Pancuang Soal, Lengayang, dan Kecamatan Sutera.

" Di Kecamatan Sutera, ternak kerbau yang lepas, berada di kawasan Unjung Air dan Ampiang Parak. Selain rawan terkena penyakit menular yang mematikan, di sekitar kawasan itu juga sering terjadi kecelakaan lalulintas. Sebab kerbau yang berkeliaran bebas itu, sering melintas di jalan raya," ujarnya.

Sedangkan untuk jenis ternak sapi, hampir berkeliaran diseluruh kecamatan. Bahkan tempat berkeliaranya bukan saja pada lahan sawah yang siap panen, tapi juga di jalanan, pasar-pasar tradisional, bahkan juga ada yang sampai masuk pekarangan kantor pemerintahan.

" Agar ternak-ternak ini terhindar dari penyakit menular, sehingga  kepada warga terutama pemilik ternak untuk tidak lagi mebiarkan hewan piaraanya berkeliaran bebas," ingatnya mengulangi. (05)