Pesisir Selatan, 21 Januari 2019--Selain padi dan jagung, bawang merah dataran rendah telah menjadi salah satu komoditi yang diunggulkan oleh masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sebab tanaman yang bisa tumbuh subur itu, memang cukup menjanjikan secara ekonomi bagi masyarakat petani di daerah itu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Disnaphorbun) Pessel, Nusirwan mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Senin (21/1) bahwa pengembangan sayuran bawang merah sebagaimana dilakukan saat ini, selain bertujuan menekan fluktuasi gejolak harga yang berpengaruh terhadap inflasi, juga untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan bawang merah secara merata setiap tahun.
" Berdasarakan tujuan itu, sehingga pemerintah daerah melalui Disnaphorbun terus mendorong petani untuk melakukan penghembangan bawang merah dataran rendah di Pessel. Upaya ini dilakukan, sebab bawang merah dataran rendah bisa tumbuh subur di daerah ini," katanya.
Dia menjelaskan bahwa upaya pengembangan dan budidaya bawang merah itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
" Saya katakan demikian, sebab tahun 2017 Distanhortbun melalui bantuan pusat melakukan pengembangan tanaman ini melalui bantuan bibit seluas 70 hektare. Tahun 2018 sebanyak 52 hektare, termasuk juga di tahun 2019 ini," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa bibit yang dikembangkan oleh petani Pessel saat ini selain berasal dari hasil panen, juga bawang merah jenis tub tub, yang perindukanya berasal dari bawang merah dataran rendah Brebes. Jenis ini sekarang telah berkembang di tingkat petani," ujarnya.
Ditambahkan lagi bahwa ajakan untuk membudidayakan bawang merah dataran rendah itu dilakukan, sebab potensi pengembanganya di Pessel mencapai 2500 hektare.
" Karena luasnya potensi pengembangan, sehingga kebutuhan daerah akan bisa terpenuhi nantinya oleh petani lokal. Saya katakan demikian, sebab potensi pengembangan bawang merah dataran rendah mencapai 2500 hektare. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat Pessel dalam satu tahun hanya sebesar 18.750 ton," tutupnya. (05)