Painan, September 2016.
Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumbar, Melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah ( BPBD) Pesisir Selatan , meminta kepada nelayan mewaspadai tingginya gelombang laut terjadi di beberapa wilayah periaran laut di Kabupaten Pesisir Selatan, menyusul anomaly cuaca.
"Tinggi gelombang di beberapa perairan laut di pessel 2 meter, sehingga nelayan waspada saat melaut," kata Pri Nurdin kepala BPBD Pessel. Kamis (27/9).
Dia menyatakan, bagi nelayan tradisional untuk tidak terlalu ketengah saat pergi melaut, karena kondisi cuaca sewaktu - waktu bisa berubah.
Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan melalui BPBD Pessel telah menyiagakan personil Rescue, dan menghimbau kepada camat , wali nagari bisa memberikan himbuan kepada para nelayan di wilayahnya untuk memperhatikan kondisi cuaca. Yang setiap jam bisa berubah.
Mendukung operasional anggota Rescue BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Pemkab Pessel melalui BPBD, Pri Nurdin menyebutkan akan segera mendapatkan bantuan kapal laut. ( khusus melakukan evakuasi korban ditengah laut ), serta mesin 80 PK dari BNPB Pusat.
Menurut Nya , wilayah laut yang ada di Pesisir Selatan yang dirediski terjadi gelombang dengan ketinggian gelombang ditaksir mencapai 2 meter, sehingga masyarakat diminta untuk tidak melaut serta melakukan aktivitas dalam bentuk apapun di laut.
Sedangkan, untuk wilayah paling rawan gelombang tinggi. Seperti di Kec. Koto XI Tarusan, Bayang, Painan, Sutera, Lenggayang dan Air Haji. Ujarnya.
Ketua Kelompok Nelayan SarangÂkuah Dayuang Syaiful di Amping Parak Kecamatan Sutera mengatakan, saat musim badai seperti sekarang ada beberapa pulau terdekat yang dapat dijadikan tempat berlindung diantaranya, Kerabak, Gosong, BeÂringin dan lain-lain.
Ia terpaksa tidak menangkap ikan dan bermalam saja di pulau untuk menghindari ancaman badai. "Ya sesampai ditengah laut, perahu kami dihadang badai, maka terpaksa kami mencari pulau terdekat yakni Pulau Kerabak Besar," katanya. (07)