• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Pesisir Selatan Dukung Peningkatan IMDI 2025, Literasi Digital Didorong hingga Tingkat Nagari

03 Oktober 2025

92 kali dibaca

Pesisir Selatan Dukung Peningkatan IMDI 2025, Literasi Digital Didorong hingga Tingkat Nagari

Pesisir Selatan--Peningkatan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Kabupaten Pesisir Selatan untuk mempercepat transformasi digital di tingkat lokal. IMDI 2025 tercatat naik menjadi 44,53 poin, mengalami peningkatan 1,19 poin dibanding tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan semakin kuatnya keterlibatan masyarakat Indonesia dalam ekosistem digital nasional.

IMDI 2025 diumumkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, Kamis tanggal 2 Oktober 2025 di Jakarta. Dalam rilis tersebut, IMDI ditegaskan sebagai alat ukur yang strategis untuk menilai perkembangan literasi, keterampilan, dan pemberdayaan digital masyarakat. 
Pemerintah daerah pun didorong menjadikan indeks ini sebagai referensi utama dalam merancang kebijakan digital yang inklusif dan berbasis data.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menyambut positif peningkatan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat literasi digital, khususnya hingga ke tingkat nagari sebagai unit pemerintahan terdepan. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pesisir Selatan, Wendi, Jumat (3/10-25) di Painan.

"Kenaikan IMDI 2025 menunjukkan bahwa strategi literasi digital nasional berjalan di jalur yang tepat. Di Pesisir Selatan, kami juga memperkuat ekosistem digital dengan melibatkan masyarakat, sekolah, pelaku UMKM, dan perangkat nagari," ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa literasi digital tidak hanya soal kecakapan menggunakan perangkat dan internet, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, etis, dan aman di ruang digital. 

Edukasi tentang keamanan data pribadi, antisipasi hoaks, dan perlindungan anak di dunia maya juga menjadi bagian dari pendekatan literasi digital yang dijalankan daerah.

IMDI, kata Wendi, telah menjadi "kompas" bagi Pemkab dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan transformasi digital daerah. Empat pilar utama yang diukur oleh IMDI, yakni Infrastruktur dan Ekosistem (53,06), Keterampilan Digital, Pemberdayaan (34,42), serta Pekerjaan, memberikan gambaran menyeluruh yang bisa ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan konkret.

"Dengan IMDI, kami bisa mengidentifikasi area mana yang masih tertinggal, seperti minimnya akses internet di pelosok, atau rendahnya literasi digital di kalangan UMKM. Dari situ, intervensi kebijakan bisa lebih tepat sasaran," jelas Wendi.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Pesisir Selatan telah melaksanakan sejumlah program seperti pelatihan literasi digital untuk pelajar dan guru, pendampingan UMKM dalam pemasaran daring, hingga memperluas akses jaringan internet di wilayah terpencil. Kolaborasi juga dijalin dengan komunitas digital dan organisasi kepemudaan dalam menyebarkan kampanye digital positif.

Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen mengintegrasikan program digitalisasi dengan pembangunan nagari berbasis data, agar pemerintahan nagari mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk pelayanan publik, pengelolaan anggaran, dan transparansi informasi kepada masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan visi nasional "Indonesia Emas 2045", di mana transformasi digital menjadi pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang tangguh, produktif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Kabupaten Pesisir Selatan melihat peluang besar untuk menjadi bagian dari visi tersebut melalui pendekatan lokal yang inklusif dan partisipatif.

Dengan arah kebijakan yang semakin terstruktur dan berbasis data, serta didukung oleh peningkatan IMDI 2025, Pemkab Pessel optimistis dapat membangun masyarakat digital yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga tangguh secara sosial dan ekonomi di era digital.