PESISIR SELATAN, 6/11/2018-Kegiatan eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) harus memperhatikan dan mempertimbangkan batas-batas toleransi tertentu. Karena, sebagian SDA tadi ada yang bersifat tidak dapat diperbaharui. Hal itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Selasa (6/11) di Painan.
"Semua itu perlu dilakukan upaya pengelolaan dan pemanfaatan yang bijak sesuai sifat karakteristiknya. Bila hal itu diabaikan, maka akan menyebabkan terganggunya keseimbangan alam," ucap bupati lagi.
Menurutnya, kondisi ini akan bertambah buruk kalau tidak diperhatikan aspek-aspek ekologis dan sosial, karena konskuensinya akan sering berhadapan dengan berbagai persoalan akibat kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup.
“Saya juga mengajak semua pihak untuk mengamati kondisi iklim beberapa tahun belakangan. Kiranya mungkin semua kalangan sepakat mengatakan telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap iklim tersebut,” ucapnya.
Dikatakan, beberapa indikasi perubahan iklim itu dapat dirasakan antara lain datangnya musim hujan cendrung tidak beraturan lagi. Kemudian gelombang laut kerap mencapai ketinggian yang sangat mengkhwatirkan.
Perubahan iklim tadi adalah sebuah isu global yang akan terus mempengaruhi dan senantiasa mengancam kelangsung hidup manusia. Komposisi kimiawi dari atmosfir sering mengalami perubahan sejalan dengan penambahan gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, metan dan asam nitrat, ulasnya.
Terkait kondisi iklim tersebut, maka pihaknya mengajak semua elemen agar menjaga lingkungan sebagaimana mestinya. Oleh katena itu, Dinas Lingkungan Hidup dan stakeholder lainnya diminta melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat bagaimana menjaga lingkungan dengan baik. "Saya minta Dinas Lingkungan Hidup dan stakeholder lainnya melakukan sosialisasi secara intensif ke masyarakat bagaimana menjaga lingkungan dengan baik," pintanya. (03)