• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Dinkes Selenggarakan Pertemuan Pembinaan Penerapan Implementasi Buku KIA 2019

24 Juli 2019

208 kali dibaca

Dinkes Selenggarakan Pertemuan Pembinaan Penerapan Implementasi Buku KIA 2019

Painan, - Dinas Kesehatan Pessel laksanakan Pertemuan Pembinaan Penerapan Implementasi Buku KIA Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan bertempat di Gizella Hotel, tanggal 23-24 Juli 2019.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Kesehatan Kab. Pessel Dr. H. Satria Wibawa, M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Donny Tayes, SKM.M.Si, Kasi Kesehatan Keluarga & Gizi Dewita, SKM, M.Biomed dan Kasi Promkes & Pembedayaan Masyarakat Hendri Agustian, S.Kep.MM.

Dalam lamporanya Kepala Bidang Kesmas melaporkan bahwa peserta dalam pertemuan ini terdiri dari 20 orang tenaga KIA Puskesmas, 20 orang tenaga Promkes Puskesmas dan 20 orang tim PKK Kecamatan. Pelatihan ini akan berlangsung selama 2 hari kedepan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Dr. Satria dalam sambuatannya mengatakan bahwa sebagaimana diketahui Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan media pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan, nifas hingga proses merawat anak usia lima tahun. Di buku ini pencatatannya mencakup pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak, dan KB.

“Tak sekadar media pencatatan untuk memantau perkembangan janin, bayi dan balita, di buku KIA dari Kementerian Kesehatan RI tersebut juga terdapat informasi-informasi seputar kesehatan,” Katanya.

Satria mengimbau kepada masyarakat melalui peserta pelatihan Mari kita budayakan baca Buku KIA karena buku KIA adalah seumber informasi mengenai ibu dan anak, sebagai media komunikasi antara tenaga kesehatan dengan ibu hamil, balita dan keluarga, dan sebagai catatan kesehatan ibu hamil dan balita.

“Saat ini persebaran buku KIA sudah mencapai 94% didaerah di Indonesia, cakupan sudah tinggi tetapi belum memuaskan karena kita mengharapkan semua ibu hamil dan ibu balita tidak sekedar memiliki buku KIA tetapi isinya dipahami oleh ibu dan keluarganya” harap Dr. Satria.

Ia melanjutkan Untuk memaksimalkan buku KIA diperlukan penguatan terutama kelengkapan pengisiannya oleh petugas kesehatan, kader kesehatan dan orangtua. Pengisian menjadi tantangan yang besar karena membutuhkan kepatuhan dari tenaga medis saat ibu kontrol kesehatan kehamilan atau tumbuh kembang anaknya. Selain itu dibutuhkan kesdaran para orangtua untuk menyimpan dan selalu membawa buku KIA saat melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.

Diakhir sambutannya kadis menegaskan perlunya keterlibatan lintas sektor seperti PKK terkait pemanfaatan buku KIA, tenaga kesehatan harus memiliki komitmen dalam pengisian buku KIA sebagai bentuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Peran tenaga promkes sangat penting karena ketika memberikan buku KIA harus disertai penjelasan dan infomasi tentang manfaat buku KIA, pada akhirnya buku KIA berperan dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).