• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Kasus DBD di Pessel Dipicu Akibat Cuaca Ekstrem

06 Februari 2019

521 kali dibaca

Kasus DBD di Pessel Dipicu Akibat Cuaca Ekstrem

Pesisir Selatan, (4/2/2019) - Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, trend kasus demam berdarah di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami peningkatan. Darwin, selaku Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pessel, menyebutkan, peningkatan itu dipicu akibat cuaca ekstrem dan tak menentu. 

"Kemudian juga perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan," ucapnya kepada wartawan di Painan. Senin, (4/2).

Menurut dia, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, kasus demam berdarah di Pesisir Selatan tercatat sebanyak 2016 kasus, dengan angka kematian dua orang.

Pada 2018 angka tersebut naik menjadi 246 kasus. Kendati demikian, lanjut Darwin, angka kematian pada tahun lalu hanya satu orang saja. Sebab, kematian pada kasus demam berdarah lebih kepada terlambatnya mendapat penanganan medis.

"Kadang pihak keluarga mengira itu demam biasa saja. Padahal DBD yang mengakibatkan rusaknya pembuluh darah," katanya. 

Ia menyebutkan, untuk menekan trend kasus demam berdarah di Pessel, saat ini pihaknya bersama dinas terkait lainnya, terus melakukan sosialisasi pada warga terkait pentingnya pola hidup bersih dan menjaga lingkungan. Seperti melakukan penyemprotan (Fogging) pada tiap-tiap kecamatan melalui Puskesmas setempat.

"Sebab, tahun ini pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 juta untuk upaya penanganan DBD. Alokasi dana itu dibagi untuk 20 Puskesmas yang tersebar di daerah ini. Jika ada laporan, kami juga melakukan penelitian epidemoligi (PE)," tuturnya. (15)