Pesisir Selatan--Keberhasilan pengurangan resiko dampak bencana tidak terlepas dari koordinasi dan kerja sama yang terintegrasi dengan berbagai pihak.
Sebab melalui keterlibatan itu, semua unsur akan merasa memiliki tanggung jawab, termasuk unsur yang ada di masyarakat, atau tidak terbatas pada pemerintah dan aparatur saja. Berdasarkan hal itu, maka koordinasi dan kerja sama yang terintegrasi dengan berbagai pihak itu perlu terus ditingkatkan.
Hal itu disampaikan Sekda Pesisir Selatan (Pessel), Erizon Senin (24/2) di Painan.
Dikatakanya bahwa bila kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam menghadapi berbagai dampak bencana sudah dimiliki oleh semua eleman yang ada di masyarakat. Maka dampak kerugian besar bila bencana terjadi bisa diminimalisir.
"Dampak kerugian besar terhadap ancaman berbagai bencana akan bisa diminimalisir bila kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam menghadapi berbagai dampak bencana tersebut sudah dimiliki oleh semua eleman yang ada di masyarakat, termasuk juga di Pessel," katanya.
Dia menjelaskan bahwa keselamatan jiwa masyarakat dari ancaman bencana merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar.
Dari itu kesiagaan perlu dilakukan, mengingat sebagian besar pemukiman warga di Pessel berada pada zona merah. Baik zona merah tsunami, tanah longsor, banjir, dan abrasi.
"Secara giografis, sebagian besar pemukiman penduduk di Pessel berada pada radius 0-3 kilometer dari bibir pantai. Mereka yang tinggal di kawasan ini jelas berada pada zona merah tsunami, belum lagi yang berdomisisli di sepanjang bibir sungai dan lereng pebukitan yang rawan banjir dan rawan longsor. Karena berbagai ancaman itu, sehingga juga perlu disikapi dengan kewaspadaan," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa kegiatan sosialisasi dan simulasi kampung siaga bencana perlu lebih dimaksimalkan ke depan.
"Karena upaya itu termasuk salah satu langkah dalam menyikapi resiko bencana, yang tentunya dengan melibatkan masyarakat dan unsur terkait di daerah," tutupnya. (05)