Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian perempuan di Indonesia. Padahal, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dan dideteksi sejak dini melalui langkah sederhana, yaitu tes HPV DNA. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi melalui pemeriksaan ini.
Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan Human Papillomavirus (HPV), virus penyebab utama kanker serviks. Virus ini menular melalui hubungan seksual dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Karena sifatnya yang tidak disadari ini, banyak perempuan baru mengetahui infeksi HPV ketika kondisinya sudah berkembang menjadi penyakit serius.
Berbeda dengan pap smear yang memeriksa perubahan sel pada leher rahim, tes HPV DNA justru mampu mendeteksi langsung virus HPV berisiko tinggi, bahkan sebelum sel mengalami perubahan menjadi ganas. Dua tipe yang paling sering menyebabkan kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas lebih dari 70 persen kasus di dunia. Dengan pemeriksaan dini, risiko kanker dapat ditekan secara signifikan.
Tes ini sangat disarankan bagi perempuan berusia 30 tahun ke atas, terutama yang telah menikah atau aktif secara seksual. Jika hasilnya negatif, pemeriksaan bisa diulang setiap lima tahun. Namun, jika hasilnya positif, tenaga medis akan menentukan langkah pemeriksaan lanjutan seperti pap smear atau kolposkopi untuk memastikan kondisi lebih lanjut.
Selain berfungsi sebagai deteksi dini, tes HPV DNA juga menjadi bagian penting dari upaya menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Dengan mengetahui status infeksi HPV, perempuan dapat mengambil langkah pencegahan lebih dini, menjaga pola hidup sehat, dan berkonsultasi dengan tenaga medis secara berkala. Langkah kecil ini terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Kesehatan terus berkomitmen memperluas akses masyarakat terhadap layanan deteksi dini kanker serviks. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah pelaksanaan pemeriksaan HPV DNA gratis di beberapa puskesmas. Program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh kecamatan.
Pelaksanaan tes gratis ini tidak hanya ditujukan bagi tenaga kesehatan, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum, khususnya perempuan yang ingin memastikan kesehatannya. Program ini disambut antusias oleh warga, karena selain gratis, pemeriksaan dilakukan langsung oleh tenaga medis terlatih dengan dukungan dokter spesialis kandungan.
Kegiatan deteksi dini seperti ini menjadi bukti nyata bahwa sektor kesehatan di Pesisir Selatan tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga mengutamakan pencegahan. Upaya semacam ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing melalui peningkatan layanan dasar kesehatan.
Langkah kecil seperti melakukan tes HPV DNA dapat membawa manfaat besar di kemudian hari. Deteksi dini bukan sekadar tindakan medis, melainkan bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri dan keluarga. Bersama komitmen pemerintah dan kesadaran masyarakat, Pesisir Selatan dapat menjadi daerah yang sehat, tangguh, dan bebas dari ancaman kanker serviks di masa depan.