• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

13 Oktober 2016

271 kali dibaca

Masyarakat Waspadai Titik Rawan Bencana

Painan,Oktober 2016.   

Tingginya Curah Hujan beberapa  hari ini mengancam masyarakat yang daerahnya memang menjadi langganan bencana seperti longsor dan banjir ,untuk itu di himbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul tingginya curah hujan itu.

"Tidak ada yang bisa mengetahui kapan bencana terjadi, karena itu kita harus waspada sehingga bisa menyelamatkan diri jika suatu waktu bencana datang," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan Pri Nurdin   kemarin.

Menurutnya beberapa titik di wilayah  Pessel memang dikhawatirkan akan terjadinya  banjir dan longsor seperti pemukiman warga sepanjang pinggir perbukitan dan aliran sungai.Seperti Kecamatan Koto XI Tarusan ,Bayu,Bayang, Batang Kapas Lengayang dan beberapa daerah lainnya.

Dia mengatakan, beberapa waktu belakangan intensitas curah hujan di daerah ini cukup tinggi dan dikhawatirkan akan dapat memicu terjadinya longsor, pohon tumbang, dan banjir. Apalagi Kabupaten Pessel merupakan daerah rawan terjadinya bencana karena secara geografis daerah tersebut terletak di kawasan hutan, perbukitan, gunung, dan juga memiliki aliran sungai.

"Pada intinya tidak ada yang perlu ditakuti karena semuanya sudah diatur Yang Maha Kuasa, namun kita harus waspada dan berupaya menghindari bencana," ujarnya.

Ditambahkannya penyebab lainnya penyebab seringnya terjadi bencana di beberapa daerah di pessel karena daerah ini  juga memiliki pengeseran tanah yang besar seperti di Kenagarian Barung Barung Belantai Tarusan dan Pebukitan Batang Kapas.

Selain itu BPBD juga menghimbau para penguna jalan harus mewaspadai jalanan yang berada disepanjang perbukitan ancaman longsor dan pohon tumbang dapat mengakibatkan terhambatnya perjalan para penguna jalan," ujarnya lagi.

Begitu para masyarakat yang berdiam di pinggiran Pantai,hendaknya juga memperhatikan kondisi alam,jika arus sungai dan ombak besar hendaknya tidak melakukan aktifitas mandi mandi sebab mengancam keselamatan jiwa .

"Kita selalu men stand by personil di posko selama 24 jam,jika ada imformasi  adanya kondisi darurat dan perlu segera penanganan maka anggota akan segera turun begitu juga keberadaan alat berat seperti eksavator dan loder juga telah disiagakan," ulasnya 

Sedangkan terkait banjir belum ada laporan dari masyarakat ,akan tetapi pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak,untuk melakukan penanggulangan jika terjadinya bencana (07)