• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 September 2016

190 kali dibaca

Masyarakat Olah Lahan Tidur Untuk ditanami Bawang Merah

Painan,September--masyarakat mengolah Lahan Tidur untuk di Tanami Bawang Merah karena Pessel memiliki banyak lahan tidur dan keterbatasan sumber air menjadi kendala masyarakat untuk membuka lahan dan mengolahnya menjadi lahan produktif . Padahal lahan tersebut cukup potensi dan subur untuk ditanami.

Seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Padang Dama II Koto Baru Koto Merapak,mereka mengolah lahan tidur yang ada dinagari mereka  untuk ditanami bawang merah. sekitar 1 hektar lahan warga mereka gunakan untuk bercocok tanam bawang merah.Dan mendapatkan hasil yang cukup besar 10 ton untuk 1 hektar tersebut.

Ketua Kelompok Padang Dama II Hosen Hasan didampingi  sekretaris Gapoktan Dodi Erwanto mengungkapkan penanaman tanaman  bawang prospeknya di Pessel sangat menjanjikan.Sebab kebutuhan setiap pasar di daerah itu sekitar empat ton setiap pekan, sementara Pessel memiliki pasar hampir 50. "Jadi pasar sangat terbuka lebar, dan harga bawang merah dipasaran relatif stabil,"katanya.

Dimana bibit bawang yang ditanam dilahan 1 hektar tersebut hasil yang  didapatkan kelompok 10 ton.Dengan modal dari awal penanaman sampai panen sekitar 18 juta -20 juta hasil yang didapatkan jika harga bawang dipasaran sekitar Rp 10 ribu ,maka petani akan mendapatkan penghasilan Rp 100 juta lebih. 

Menurutnya,untuk penanaman kembali komoditi bawang merah kelompok ini telah menyediakan bibit sekitar 100 kg. Namun karena ketidaktahuan petani untuk mengolah bibit yang ada itu sehingga bibit yang tersedia itu menjadi busuk sebelum penanaman bibitdan hanya bersisa 5 kg saja tentu bibit yang tersisa tersebut tidak mecukupi sehingga lahan yang dipergunakan untuk ditanami bawang merah itu menjadi telantar.

"Kita tidak mengetahui kalau dalam pengelolaan bibit membutuhkan pengolahan khusus,sehingga bibt yang disediakan setelah panen menjadi busuk.Dan untuk membeli bibit baru membutuhkan biaya yang besar, ujarnya 

Dijelaskannya,karena besarnya biaya pembelian bibit dan biaya lainnya maka lahan yang dimiliki oleh kelompok diganti dengan tanaman lain yaitu  tanaman semangka."Kendati begitu kelompok memiliki keinginan untuk kembali untuk menanami lahan tersebut dengan tanaman bawang karena prospek tanaman ini sangat tinggi," ujarnya 

Dikatakan tanaman bawang merah tumbuh di dataran rendah.Dan  Kenagarian Koto Baru Koto Merapak sangat potensial untuk ditanami jenis komoniti ini.(07)