• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

24 Oktober 2025

102 kali dibaca

Merajut Masa Depan Digital Lewat Semangat Belajar

Zaman terus bergerak. Hari ini, dunia bisa berubah hanya dalam sekejap jari karena teknologi telah menjadi nadi kehidupan kita. Namun di balik canggihnya inovasi digital, ada satu hal yang tetap menjadi penentu arah masa depan: manusia yang mau belajar.

Di era serba cepat ini, kemampuan beradaptasi menjadi modal utama. Apa yang relevan kemarin bisa usang besok. Karena itu, belajar bukan lagi aktivitas yang berhenti di bangku sekolah atau ruang kuliah. Ia harus menjadi bagian dari napas kehidupan, yang terus menghidupi semangat untuk berkembang.

Pemerintah kini tengah mempercepat upaya mencetak talenta digital melalui kebijakan basis data terpadu pelatihan digital nasional. Langkah ini digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memastikan pelatihan yang tersebar di berbagai lembaga bisa terintegrasi dan tepat sasaran.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan bahwa strategi berbasis data ini penting agar program pengembangan SDM digital tidak berjalan sendiri-sendiri.

“Kita memerlukan strategi yang terarah agar pelatihan digital dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dan memberi hasil nyata,” ujarnya.

Namun sejatinya, pelatihan hanyalah pintu awal. Yang membuatnya bermakna adalah keinginan seseorang untuk terus belajar bukan karena kewajiban, tapi karena kesadaran bahwa dunia kini bergerak dengan ritme yang tak bisa dihindari.

Teknologi telah memudahkan siapa saja untuk belajar dari mana saja. Video pembelajaran, kelas daring, hingga komunitas digital tumbuh di berbagai tempat, membuka ruang bagi siapa pun untuk menambah keterampilan baru.

Tapi di sisi lain, kemudahan ini menuntut kedewasaan digital. Banyak orang mengikuti pelatihan hanya untuk memperoleh sertifikat, tanpa benar-benar menyelami maknanya. Padahal, belajar sejati bukan tentang pengakuan, melainkan tentang perubahan cara berpikir dan bertindak.

Budaya belajar sepanjang hayat menumbuhkan sikap rendah hati—bahwa selalu ada hal baru yang bisa dipelajari. Ia juga melatih kesabaran dan ketekunan, dua hal yang sering terlupakan di tengah budaya serba instan.

Teknologi bisa mempercepat langkah, tetapi manusia yang mau belajar adalah yang menentukan arah. SDM unggul bukan semata mereka yang fasih digital, tapi yang memiliki rasa ingin tahu dan keberanian untuk memperbaiki diri.

Setiap webinar, pelatihan, atau kursus daring sejatinya adalah ladang kesempatan. Di sanalah kita menanam benih masa depan—pelan, tapi pasti. Karena bangsa besar tidak dibangun hanya oleh kecerdasan teknologi, melainkan oleh semangat belajar yang tak pernah padam.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, mari sejenak menoleh ke dalam diri: sudahkah kita memberi ruang untuk terus belajar?
Sebab dunia tak akan menunggu, dan masa depan hanya berpihak pada mereka yang bergerak bersama perubahan.

Teknologi mungkin menciptakan dunia baru, tapi manusialah yang menulis kisahnya.
Dan kisah itu akan indah jika ditulis oleh tangan-tangan yang tak berhenti belajar.