Painan - Motif batik Mandeh Rubiah yang terinspirasi dari naskah kuno di Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berumur lebih dari dua abad kata filolog Universitas Andalas, Dr Pramono.
"Pada tahap awal ada empat motif utuh yang dilahirkan menjadi motif batik," kata Dr Pramono usai peluncuran batik di rumah dinas Bupati Pesisir Selatan di Painan, Sabtu.
Motif utuh tersebut, tambahnya berpotensi dikembangkan hingga dua puluh kali lipat tergantung kreatifitas dari pengrajin.
Hanya saja saat ini pihaknya masih membutuhkan waktu untuk memberikan nama pada keempat motif tersebut dan untuk mewujudkannya mesti melalui naskah akademik.
Menurutnya batik Mandeh Rubiah mempunyai banyak keunggulan, yang pertama memiliki akar kebudayaan dan akar sejarah yang kuat karena berasal dari warisan budaya.
Yang kedua, memiliki peristiwa sejarah yang tidak ada duanya sehingga menjadikan motif tersebut lebih ekslusif.
"Itu hanya beberapa dari banyak keunggulan yang dimiliki batik Mandeh Rubiah dan yang pasti hal tersebut tidak dimiliki oleh kreatifitas-kreatifitas saat ini yang dilahirkan tanpa pijakan," sebutnya.
Hal itu lanjutnya juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Undang-undang itu mengamanahkan pemerintah membuat ekosistem budaya yang mencakup melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkannya," sebutnya.