Pesisir Selatan -- Pelaku usaha di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT ) Mandeh laksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Kementrian Pariwisata Kamis(22/8) di Labuan Sunday Tarusan .
Tujuan kegiatan ini dalam rangka percepatan pengembangan Kawasan Mandeh, khususnya penyusunan master plan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh.
FGD ini diikuti pelaku usaha di Kawasan Mandeh diantaranya Pemilik Homestay,rumah makan,perjalananan wisata,pemilik perahu/boat,sanggar seni,koperasi dan pengerak ekonomi lainnya .
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel Hadi Susilo Kamis(22/8) mengungkapkan ketersediaan master plan menjadi penting karena menjadi salah satu syarat dari pengusulan suatu KEK guna dijadikan acuan atau pedoman pembangunan Kawasan agar sesuai dengan perencanaan dan peruntukannya di masa mendatang.
"Untuk itulah dilaksanakan FGD guna melihat sejauh mana harapan masyarakat terutama pelaku usaha terhadap perkembangan KEK kedepannya," ujarnya
Menurutnya FGD ini adalah FGD lanjutan dan kesempatan ini akan dipaparkan potensi ekonomi dan peluang pariwisata yang ditimbulkan oleh pengembangan KEK nantinya dan itu akan dipaparkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel dan Bappeldalitbang terkait ruang pariwisata Bappedalitbang.
" FGD ini diharapkan pelaku usaha di Kawasan Wisata bisa memanfaatkan peluang pariwisata pada kawasan KEK nantinya," ujarnya
Ditambahkannya usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bukit Ameh Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat,ditargetkan tuntas tahun 2020 dan sudah terbit Peraturan Pemerintah ( PP) tentang KEK Bukit Ameh Mandeh.(07)