Pesisir Selatan-Pemantauan kasus suspek DBD dan malaria dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat (23/5).
Dalam hal ini, tenaga kesehatan yang turun ke lapangan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Lalu dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk, sanitasi, dan risiko penularan penyakit.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahmadani mengatakan, masyarakat harus menjaga kebersihan serta tidak membiarkan air tergenang lama di lingkungan sekitar untuk mencegah munculnya penyakit DBD.
Disebutkan, penyakit DBD rawan terjadi pada musim hujan, karena cepatnya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan penyebab penyakit demam berdarah.
Ia mengungkapkan, perkembangbiakan dan pertumbuhan nyamuk demam berdarah juga cepat meningkat seiring buruknya pola hidup masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Nyamuk Aedes Aegypti tidak membutuhkan media air yang banyak untuk menetaskan telur telurnya. Dengan hanya pada genangan air dalam ember kecil yang sudah terbuang, nyamuk tersebut dapat berkembang biak.
Nyamuk itu hanya butuh media air yang tidak langsung bersentuhan dengan tanah seperti pada bak penampung air, kaleng yang berisi air dan botol-botol bekas.
Setelah telurnya menetas dan besar pada waktu yang hanya berumur dua minggu, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menyebarkan penyakit kepada manusia. Perkembangbiakan nyamuk itu juga sangat cepat dengan jumlah yang banyak, sebutnya.