Pesisir Selatan--Pembentukan kader peternakan pada semua kecamatan, dapat dijadikan sebagai antisipasi terhadap kekuarangan tenaga dokter hewan.
Berdasarkan hal itu, sehingga di tahun 2019 ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), lakukan pembentukan kader peternakan tersebut pada semua kecamatan yang ada.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Pessel, Rusdianto melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner, Aspatuti Hamdi mengakatan Rabu (4/9) bahwa minimnya jumlah dokter hewan yang hanya ada sebanyak 6 orang di Pessel, menjadi kendala berbagai program peternakan tidak bisa dilakukan secara maksimal.
"Untuk menjawab agar kebutuhan terhadap penunjang program peternakan bisa dilakukan maksimal pada tahun 2019, sehingga kami di tahun 2019 ini membentuk kader peternakan di setiap kecamatan, atau pada 15 kecamatan yang ada," katanya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa selama tahun 2018, pihaknya telah melakukan pembekalan terhadap 30 orang kader peternakan.
"Mereka yang berjumlah sebanyak 30 orang itu, hanya bisa memenuhi kebutuhan pada dua kecamatan, sebagai mana penempatan yang dilakukan di Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Koto XI Tarusan," jelasnya.
Diungkapkanya bahwa di lapangan tugas atau fungsi kader peternakan adalah melakukan pemantauan kondisi ternak di masing-masing wilayah kerja.
"Melalui pemantauan itu, maka yang bisa diketahui bukan saja jumlah populasi, dan melaporkan penyakit yang terjadi. Tapi juga terkait potensi dan pengembangan ke depan sesuai dengan kondisi wilayah, serta juga tata cara yang benar dalam melakukan usaha peternakan," ujarnya.
Melalui upaya itu, sehingga sangat diyakini Pessel akan tetap menjadi sentra daging, terutama daging sapi.
Dia menambahkan bahwa saat ini poulasi ternak sapi di Pessel terdata sebanyak 86.150 ekor.
"Jumlah ini tersebar di 15 kecamatan yang ada," tutupnya. (05)