Pesisir Selatan-Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan optimis Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh menjadi pemenang pada ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019. Hal itu disampaikan Sekda Pessel, Ir.Erizon, MT, Selasa (16/7).
Dikatakan, optimistis itu cukup beralasan, karena Mandeh telah menjadi destinasi unggulan yang menjadi tujuan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dengan kategori penilaian sangat berpeluang kalau Mandeh bisa menjadi pemenang ajang ISTA 2019 ini.
"Dalam hal ini, pembangunan dan pengembangan Mandeh tetap menjadi fokus pemerintah daerah dengan melibatkan pelaku pariwisata, masyarakat dan unsur terkait lainnya. Pemkab juga menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai dasar dan arah pengembangan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran, memberikan aprsesiasi untuk destinasi, mempromosikan destinasi dan lainnya," ucap sekda.
Sementara Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Hadi Susilo mengatakan, Mandeh kini bersaing dengan 37 destinasi yang ada di Indonesia. Ia menyebutkan, 37 destinasi di Indonesia yang masuk ajang ISTA itu antara lain, Lombok Barat (Desa Wisata Sesaot), Sumbawa Barat (Alam Asri Jelenga), Sikka (Desa Wisata Koja Doi), Raja Ampat (Budaya Sasi Masyarakat Adat Kepulauan Kafiau yakni kearifan lokal dalam konservasi dan pariwisata, Kampung Wisata Saproken Forest Park, Kelompok Geowisata Piaynemo). Selanjutnya, Manado (Siladen Resort dan Spa) serta Pesisir Selatan (Kawasan Mandeh).
"Ajang bergengsi ini sebelumnya diikuti sebanyak 263 destinasi di Indenesia. Kemudian hasil seleksi ditetapkan menjadi 37 destinasi, salah satunya Kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Tim dari ISTA akan segera turun melakukan penilaian di Kawasan Mandeh," ungkapnya.
Ia menjelaskan, ISTA merupakan penghargaan dari Kementerian Pariwisata untuk destinasi yang telah menerapkan sistem pariwisata berkelanjutan. Ajang ISTA diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata untuk ketiga kalinya tahun ini, dan terbuka untuk seluruh pengelola destinasi pariwisata baik pengelola kawasan, agen travel, penyedia jasa, yayasan maupun masyarakat lokal.
Kementerian pariwisata menyatakan, bahwa ISTA dilaksanakan bukan sebagai kompetisi untuk membandingkan destinasi/daya tarik wisatawan/bisnis pariwisata, akan tetapi untuk memotivasi destinasi lainnya agar meningkatkan pengembangan pariwisata.
Selain itu, ajang ISTA juga bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta para pelaku pariwisata mengenai pembangunan pariwisata berkelanjutan serta memberikan apresiasi kepada destinasi-destinasi yang telah menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan.
Para pemenang ISTA nantinya akan diumumkan pada malam penganugerahan tanggal 27 September 2019 untuk memenangkan hadiah dengan total Rp 1 miliar, dan akan diajukan pada ajang penghargaan serupa ditingkat ASEAN yaitu ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA).
"Pemberian penghargaan ISTA sejalan dengan rencana strategis pembangunan pariwisata nasional dan global yang menjadikan pariwisata berkelanjutan sebagai dasar dan arah pengembangan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran, memberikan aprsesiasi untuk destinasi, mempromosikan destinasi, mengetahui destinasi yang telah menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan dan lainnya," jelas Hadi Susilo. (03)