• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Pemkab Pessel Upayakan, Tahun 2020 Perbaikan Jembatan di Koto Salapan Pelangai Diganti Baru

23 Juli 2019

299 kali dibaca

Pemkab Pessel Upayakan, Tahun 2020 Perbaikan Jembatan di Koto Salapan Pelangai Diganti Baru

Pesisir Selatan - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan mengupayakan perbaikan jembatan gantung di Nagari Koto Salapan Palangai, Kecamatan Ranah Pesisir untuk lebih baik pada tahun 2020.

Kepala Bidang Bina Marga, PU Pesisir Selatan, Digdian Budiman mengatakan, sementara ini untuk memperlancar akses, pihaknya melakukan perbaikan dengan pemeliharan. Diantaranya mengganti lantai kayu yang sudah lapuk dan perbaikan rehap lainnya.

"Sementara waktu, kita perbaiki dengan pemeliharaan. Diantaranya untuk mempelacar transportasi masyarakat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (23/7).

Sementara itu, sesuai usulan nagari atau permintaan masyarakat pihaknya baru bisa mengupayakan tahun 2020. Sebab, usulkan perbaikan tersebut tidak masuk dalam rencana kerja (Renja) 2019.

"Kalau pakai plat, kita upayakan masuk di Renja 2020. Tapi tergantung kesiapan APBD kita nanti," sebutnya.

Ia berharap, masyarakat untuk bisa bersabar sampai penggantian jembatan itu dilaksanakan. Sedangkan untuk pemeliharan akan segera dilaksanakan mulai Agustus 2019 ini.

"Paling lambat di Agus sudah mulai. Sementara ini baru pemeliharan yang bisa kita lakukan. Kami berharap masyarakat bisa bersabar," pungkasnya.

Wali Nagari Koto VIII Palangai, Safridul menyebutkan, jembatan tersebut kembali rusak parah sejak delapan bulan belakangan. Setelah dua tahun sebelumnya pada 2016 pernah diperbaiki melalui dana aspirasi dewan. 

"Dua tahun lalu perbaikannya dari dana aspirasi anggota DPRD Sumbar. Setelah dua tahun itu, sekarang rusak kembali," sebut Syafridul.

Dia menjelaskan, jembatan tersebut tepat berada di Kampung Koto VIII Mudiek dan saat ini sehari-hari digunakan hampir sebanyak 700 kepala keluarga sebagai akses utama, baik akses sekolah maupun untuk pertanian.

Selain, warga di Nagari Koto VIII tepatnya Kampung VIII Mudiek, juga ada warga dari tetangganya yang melintasi. “Jembatan gantung satu-satunya akses utama bagi masyarakat Nagari Koto Salapan Menuju Nagari Sungai Liku. Kalau jembatan tidak bisa lagi dilalui, maka akses kami terisolir," jelasnya.

Saat ini pihaknya sudah mengakui, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah kabupaten melalui proposal. Sebab, dengan kondisi tersebut nagari tidak memiliki anggaran besar dan kewenangan tersebut berada pada kabupaten.

"Belum lama ini saya sudah masuk proposal ke Bidang Bina Marga, mudah-mudahan saja cepat terealisasi," ungkapnya.