PESISIR SELATAN, 17/1/2019 - Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membutuhkan beroperasinya perusahaan pengelola getah gambir karena melimpahnya komoditi itu pada daerah setempat.
"Hingga saat ini kami terus membuka peluang bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk mengolah getah gambir," kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal setempat, Suardi di Painan, Kamis.
Ia menambahkan, saat ini luas tanaman gambir di Pesisir Selatan mencapai lebih dari 14.313 hektare dan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Sementara itu, hasil produksi juga stabil dan tercatat sepanjang 2017 hasil produksi mencapai 6.798,6 ton.
Menurut dia, dengan adanya investor maka akan tercipta situasi yang saling menguntungkan baik bagi investor maupun petani gambir.
Hal tersebut karena tersedianya bahan baku yang melimpah serta petani juga bisa menjual hasil ladangnya secara langsung, sehingga harga akan lebih bersaing.
Saat ini agar gambir dari petani sampai ke pedagang besar mesti melewati rantai penjualan yang cukup panjang sehingga menyebabkan harga tertekan.
Awal minggu ke tiga Januari 2018, harga gambir dalam keadaan basah tingkat petani di Pesisir Selatan Rp20 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp19 ribu.
Sementara harga gambir kering dihargai Rp40 sampai 42 ribu setelah lebih dulu mesti dikeringkan.
Hanya saja proses pengeringan membutuhkan waktu hingga dua minggu, selama pengeringan gambir dijemur dan juga dikipas agar cepat kering.
Karena membutuhkan waktu yang lama, hampir keseluruhan petani menjual gambir dalam keadaan basah dan pengeringan dilakukan oleh pedagang pengumpul.