PESISIR SELATAN, 25/2/2019 - Para nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membutuhkan pabrik pencetak es batangan karena produksi saat ini dinilai belum memenuhi permintaan, kata pejabat setempat.
"Saat ini di Pesisir Selatan terdapat enam unit pabrik pencetak es batangan dengan kapasitas produksi tertinggi per hari sebanyak 1.800 batang, hanya saja jumlah ini belum memenuhi kebutuhan," kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembudidaya Ikan, Dinas Perikanan setempat, Firdaus di Painan, Senin.
Enam mesin tersebut, dua berada di Kecamatan IV Jurai, dua di Lengayang, dan masing-masing satu unit berada di Sutera dan Air Haji.
Menurutnya, minimal di daerah setempat didirikan enam pabrik pencetak es lagi dengan produksi sama dengan pabrik yang ada saat ini.
Selain kurangnya pabrik es, keberadaan pabrik juga belum mewakili daerah penghasil ikan di Pesisir Selatan, karena dari 15 kecamatan 10 diantaranya merupakan daerah penghasil ikan.
Terkait hal tersebut, pihaknya mengaku telah membuka pembicaraan dengan pejabat lainnya untuk membicarakan hal ini ke tingkat pusat.
"Selain membuka kesempatan bagi investor yang ingin mendirikan pabrik es, sokongan anggaran dari pusat melalui dana alokasi khusus juga akan membantu dalam memenuhi kebutuhan es di Pesisir Selatan melalui pendirian pabrik es," ujarnya.
Dengan tersedianya es batangan yang memadai ia meyakini akan berdampak positif terhadap perekonomian nelayan setempat.
Hal tersebut karena ikan hasil tangkapan mereka akan tetap segar meski tidak terjual dalam beberapa hari.
Berikutnya juga untuk menghindari cara-cara curang yang akan dilakukan oknum nelayan dalam mencegah ikan-ikan busuk dengan menggunakan zat-zat yang tidak direkomendasikan seperti formalin dan lainnya.
Per tahunnya nelayan Pesisir Selatan mampu menangkap ikan laut sebanyak 38 ribu ton, sementara para pembudidaya baik laut maupun tawar mampu memproduksi sebanyak 14 ribu ton ikan.
Di daerah setempat terdapat 446 unit kapal yang terdiri dari 215 unit kapal jenis bagan dan 231 unit kapal jenis tondo, dari total itu sebanyak 50 unit yang merupakan jenis bagan berkapasitas 30 gross tonnage (GT) dan lainnya dibawah itu.