• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

12 September 2018

661 kali dibaca

Pessel Ciptakan Lingkungan Bersih Dengan Cara Memilah Jenis Sampah

Pesisir Selatan, 12 September 2018 - Untuk mengatasi permasalahan sampah guna menciptakan lingkungan agar tetap bersih, Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harapkan dukungan dan kalaborasi dari berbagai pihak.

Hal itu disampaikan Kepala DLH Pessel, Nely Armidha kepada pesisirselatan.go.id Rabu (12/9) terkait komitmen daerah itu dalam mengurangi timbulan sampah sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terpilah hingga 100 persen pada tahun 2025.

Dikatakanya bahwa upaya itu akan tercapai, sebab sekarang sebesar 70 persen produksi sampah masyarakat telah terpilah. Berdasarkan hal itu, sehingga sisanya tinggal sebesar 30 persen lagi.    

Disampaikanya bahwa upaya yang dilakukan dalam pencapaian komitmen tersebut yaitu dengan dua tahapan pengurangan dan penanganan.  

Pengurangan sampah dengan cara pembatasan sampah, pemanfaatan kembali, dan pendauran ulang.

" Sedangkan penanganan sampah dijalankan dengan tahapan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, sampai proses akhir," katanya.
 
Disebutkannya bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target itu adalah dari rumah tangga masyarakat yang memiliki halaman yang luas. Pada pekarangan yang luas itu, dapat dibuat dua lobang untuk sampah organik dan non organik, sehingga petugas kebersihan lebih mudah mengelola sampah sebelum diangkut ke TPA.  

" Dengan dilakukan pemilahan sampah tersebut tentu mempermudah kerja petugas kebersihan.  Karena antara sampah organik  dan non organik  tidak bercampur lagi ketika dibuang ke TPA," ungkapnya.  

Sedangkan bagi rumah yang tidak memiliki halaman yang luas,  bisa dibuat biopori. Jadi sampah organik nantinya akan dimasukkan ke lobang biopori tersebut dan setelah beberapa waktu akan habis menghasilkan pupuk.

" Menurut kami upaya ini sangatlah membantu penurunan sampah pada lingkungan masyarakat di daerah ini," ujarnya.  

Lebih jauh dijelaskan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mengelola sampah itu sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan bersih.

Bahkan pihaknya juga sudah melakukan  kesepakatan dengan Kepala OPD, CAMAT dan walinagari melalui rapat,  supaya masyarakat mengurangi pemakaian kantong plastik, dan memberikan keranjang yang ramah lingkungan.

" Harapan kami, masyarakat  bisa mengurangi pemakaian kantong plastik,  apalagi saat berbelanja ke pasar.  Ketika berbelanja ke pasar bisa menggunakan tas atau keranjang saja," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PERA) Pessel, Era Sukma Munaf ketika dihubungi menjelaskan bahwa di daerah itu produksi sampah yang dikelolah oleh petugas kebersihan mencapai 112 M3 per hari.

" Karena keterbatasan kemampuan petugas serta sarana yang ada, sehingga belum semua kecamatan bisa terjangkau. Walau demikian kawasan-kawasan umum seperti pasar dan tempat-tempat wisata, tetap menjadi perhatian melalui petugas yang diturunkan. Dibeberapa lokasi itu, petugas dan mobil sampah dikirim secara terjadwal," katanya.

Ditambahkanya bahwa pihaknya akan terus berupaya maksimal melakukan pengelolaan sampah di daerah itu.

" Kecamatan sebagai penyumbang produksi sampah mencapai 112 M3 per hari itu, berasal dari Kota Painan di Kecamatan IV Jurai, Bayang dan Kecamatan Koto XI Tarusan. Agar tidak menimbulkan persoalan sosial di masyarakat, maka keterbatasan kemampuan petugas dan sarana pendukung seperti mobil sampah itu, diharapkan disikapi melalui kepedulian masyarakat dengan cara memila sampak organik dan non organik," ungkapnya.

Dikatakan lagi bahwa produksi sampah  mencapai 112 M3 itu, pengelolaanya dilakukan di TPA Gunung Bungkuak Lumpo Kecamatan IV Jurai dengan luas lahan seluas 2,6 hektare. (05)