Painan, September 2016
Tingginya ancaman berbagai bencana terutama banjir dan tanah longsor yang bisa melanda Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), perlu terus diwaspadai.
Agar berbagai potensi itu bisa dilakukan penanganan secara tepat dan cepat bila terjadi bencana, maka pemerintah daerah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melakukan validasi terhadap titik-titik yang dinyatakan rawan bencana.
Kepala pelaksana BPBD Pessel, Pri Nurdin mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Jumat (30/9) bahwa di daerah itu potensi berbagai bencana terutama banjir dan tanah longsor sangat tinggi. Kondisi itu memang berdasarkan kondisi alamnya yang memanjang dari utara hingga ke selatan dengan panjang garis pantai mencapai 246 kilometer.
" Dengan garis pantai sepanjang itu, terdapat 12 hulu sungai yang memiliki kemiringan yang cukup terjal karena berada di sepanjang gugusan Bukit Barisan di Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Agar berbagai bencana yang dikuatirkan itu bisa dilakukan secara tepat dan tepat, sehingga perlu dilakukan validasi titik-titik rawan bencana," katanya.
Disebutkannya, berdasarkan hasil survei dan verifikasi kawasan rawan bencana BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Pessel, terdapat sejumlah kawasan yang perlu diwaspadai. Seperti ruas jalan Padang-Painan, dan Painan-Tapan. Rata-rata disepanjang ruas jalan itu terindikasi rawan bencana, baik bencana banjir maupun longsor.
" Khusus kawasan rawan longsor, berada di Siguntur, Sungai Lundang di Kecamatan Koto XI Tarusan, Bukit Pulau di Kecamatan Batang Kapas, Bukit Punai di Kecamatan Ranah Pesisir, dan Bukit Buai di Kecamatan Basa Ampek balai Tapan. Sedangkan yang rawan longsor hampir meliputi semua kecamatan, mulai dari Kecamatan Koto XI Ratusan hingga Siluat batas Bengkulu," ungkapnya.
Berdasarkan kondisi itu, sehingga dia menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaanya, terutama sekali di saat cuaca tidak menentu.
" Sedangkan kepada pengguna jalan juga diingatkan untuk tidak memaksakan diri melintasi beberapa kawasan yang dinyatakan rawan bencana itu. Sebab rarta-rata lereng bukit sepanjang jalur lintas barat Sumatera yang melewati daerah ini memang labil. Jika curah hujan tinggi kawasan tersebut selalu terjadi longsor yang menimbun badan jalan. Untuk berjaga-jaga, sehingga kita selalu mensiagakan alat berat berupa loader dan eskavator. Terutama sekali pada titik-titik yang dinilai paling rawan," tutupnya. (05)