Pesisir Selatan--Sebagai daerah yang memiliki kawasan pesisir pantai dan kawasan laut yang luas, ternyata Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) juga menyimpan potensi pengembangan kerang mutiara yang cukup besar.
Karena cukup besar, sehingga diyakini dapat dijadikan sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat nelayan di daerah itu.
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Pessel, Andi Syafinal mengatakan Jumat (13/9) bahwa selain budidaya ikan, karang mutiara juga memiliki potensi yang sangat besar bisa dikembangkan di perairan laut Pessel. Pengembangan itu bisa dilakukan, karena Pessel memiliki banyak teluk.
"Potensi itu dapat dikembangkan di beberapa kawasan seperti Teluk Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan, Teluk Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai, dan Teluk Sungai Bungin Kecamatan Batang Kapas," katanya.
Karena bergerak dibidang usaha budidaya kerang mutiara sangat menguntungkan secara ekonomi, serta juga bisa sebagai sumber ekonomi alternatif bagi para nelayan, maka secara bertahap pemerintah daerah (Pemda) melalui DKP akan berupaya pula mengajak para investor untuk berinvestasi.
"Saat ini kita terus melakukan penguatan kelembagaan yang bergerak disektor budidaya. Kalau selama ini pemda Pessel melalui Dinas Perikanan lebih menonjolkan usaha yang bergerak disektor budidaya ikan, ke depan pengembanganya juga dilakukan terhadap jenis lain seperti budidaya kerang mutiara. Sebab pengembangan usaha budidaya kerang mutiara ini, potensinya sangat besar di daerah ini," ungkap Andi lagi.
Dia menambahkan bahwa mutiara merupakan salah satu komoditas unggulan sektor kelautan yang bernilai ekonomi tinggi, serta memiliki prospek pengembangan usaha yang sangat menjanjikan.
Dikatakan demikian, sebab peminat perhiasan mutiara semakin banyak dan kian meningkat dari tahun ke tahun. Karena peningkatan itu, maka harganya kian melambung pula.
"Karena potensi alam yang dimiliki oleh Pessel dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat, sehingga pemilik modal diajak untuk berinvestasi. Ini dapat dilakukan, karena tiram mutiara yang semula hanya diperoleh hidup alami di laut, sudah dapat dibudidayakan melalui teknologi, yang sebagain besarnya memang masih dikuasai oleh bangsa asing," tutupnya. (05)