Pesisir Selatan--Agar kualitas kesehatan benar-benar tercapai dan terus membaik di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, terus berupaya meningkatkan berbagai sarana dan prasarana pendukung.
Upaya itu bertujuan agar puskesmas sebagai penyangga rumah sakit, benar-benar dijadikan pilihan oleh masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Demikian dikatakan Bupati Pessel, Hendrajoni Selasa (10/9), terkait target daerah itu dalam memenuhi standar pelayanan maksimal di tingkat Puskesmas.
"Kita memang mentargetkan semua Puskesmas di daerah ini memenuhi standar pelayanan yang maksimal, serta juga terakreditasi. Tujuanya agar mutu dan kualitas pelayanan kesehatan benar-benar tercapai dan didapatkan oleh semua masyarakat," katanya.
Dua juga menyampaikan Puskesmas agar juga berupaya meningkatkan kesehatan perseorangan, serta meminimalkan risiko dengan peningkatan pencegahan dan penyembuhan penyakit.
"Tujuanya adalah untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal di bidang kesehatan," ungkapnya lagi.
Diungkapkanya bahwa untuk meningkatkan sarana dan prasarana di tingkat Puskesmas, tahun 2019 ini Pessel mengalokasikan anggaran sebesar Rp10.471.445.990.
"Dana sebesar itu digunakan untuk pembangunan fisik, rehabilitasi dan ronovasi 17 Puskesmas dari 20 Puskesmas yang ada," jelasnya.
Ditambahkanya bahwa tahun 2018 lalu, daerah itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), juga mendapat kucuran dari pusat sebesar Rp24.807.907.950 untuk kegiatan fisk dan non fisik.
"Sedangkan untuk pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas sebesar Rp 6,8 miliyar pula. Dari jumlah itu, sebesar Rp 2,6 milyar digunakan untuk pembangunan peningkatan Puskesmas Sutera dari rawat jalan menjadi puskesmas rawat inap. Sehingga Puskesmas Sutera tidak saja terlihat megah, tapi juga nyaman bagi pasien," ungkapnya.
Termasuk juga rehapbilitasi gedung rawat inap Puskesmas Koto Barapak sebesar Rp1,9 miliar, dan lanjutan rehabilitasi Puskesmas Pasar Baru Rp2,1 miliar pula.
Pada tahun 2018 tersebut, Pessel juga mendapat DAK non fisik untuk penyediaan obat-obatan dan pengadaan peralatan pendukung imunisasi sebesar Rp5,085 milyar, dan distribusi obat, logistik, persiapan akreditasi puskesmas, servey akreditasi puskesmas, BOK dan BOK Kabupaten kota sebesar Rp12, 9 milyar pula.
"Bantuan yang diterima itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bidang kesehatan kepada masyarakat. Sebab kita memang bertekat untuk terus meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Satria Wibawa ketika ditanya mengatakan bahwa daerah itu memang mentargetkan 20 puskesmas yang ada terakreditasi dan menjadi puskesmas rawat inap.
"Saat ini jumlah puskesmas yang telah berstatus rawat inap di daerah ini sebanyak 12. Bila Puskesmas Barung Barung Belantai sebagai mana ditargetkan tahun ini juga meningkat statusnya menjadi rawat inap, maka tujuh puskesmas yang masih tersisa, akan kita upayakan tuntas hingga tahun 2021," jelasnya.
Peningkatan status puskesmas itu akan diuayakan sejalan dengan penyediaan tenaga medis seperti doket, bidan dan perawat.
"Sebab dari 20 puskesmas yang ada saat ini, kita hanya memiliki 36 orang tenaga dokter. Sementara idealnya jumlah dokter pada puskesmas rawat jalan sebanyak 3 orang diluar kepala puskesmas," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa puskesmas juga diharapkanya dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi, agar kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas semakin meningkat.
"Karena Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FPKTP) atau puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga standar pelayananya akan terus kita ditingkatkan," tutupnya. (05)