Pesisir Selatan-Hingga Rabu 23 Juli 2025 sudah terlaksana Rembuk Stunting di 16 Nagari se Kecamatan IV Jurai dari 20 Nagari yang ada. Kegiatan ini akan terus berlangsung sampai hari Jumat 25 Juli 2025 untuk 4 Nagari yang belum melaksanakan. Kegiatan ini sesuai dengan target yang diharapkan dapat terselesaikan dalam waktu 2 minggu atau 10 hari kerja.
Camat IV Jurai, Ferro Yuandha Putri, Rabu (23/7) mengatakan,
Rembuk Stunting di tingkat nagari atau desa penting dilaksanakan untuk menyusun rencana kegiatan yang terarah dan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Rembuk ini menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran, merumuskan strategi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif guna menurunkan angka stunting di tingkat nagari / desa.
)Dengan Rembuk Stunting dapat Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat. Rembuk stunting melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, dan warga desa secara umum.
Melalui rembuk ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat untuk mencegah stunting dapat meningkat.
Partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting juga dapat ditingkatkan melalui forum ini. Dengan Rembuk Stunting dapat Merumuskan Strategi dan Rencana Aksi:
Rembuk stunting menjadi wadah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stunting di tingkat desa, seperti masalah gizi, sanitasi, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Berdasarkan identifikasi tersebut, strategi dan rencana aksi yang konkret dapat dirumuskan untuk mengatasi stunting.
Rencana ini kemudian dapat diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Nagari (RKPNagari) untuk memastikan alokasi anggaran dan sumber daya yang tepat sasaran. Dengan Rembuk Stunting dapat meningkatkan Efektivitas Penggunaan Sumber Daya:
Dengan adanya rembuk stunting, penggunaan sumber daya seperti anggaran nagari, bantuan sosial, dan program kesehatan dapat lebih terkoordinasi dan efektif.
Prioritas kegiatan pencegahan dan penanganan stunting dapat ditetapkan secara jelas, sehingga sumber daya tidak terpecah-pecah dan lebih fokus pada target yang ingin dicapai.
Dengan Rembuk Stunting bisa melakukan Konvergensi Intervensi. Rembuk stunting membantu mengkonsolidasikan berbagai program dan kegiatan intervensi yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait, seperti puskesmas, program keluarga harapan (PKH), dan organisasi masyarakat.
Melalui koordinasi yang baik, intervensi yang dilakukan dapat lebih terarah dan tidak tumpang tindih, sehingga efektivitasnya meningkat.
Dengan Rembuk Stunting dapat mencapai tujuan yaitunya Menghasilkan Generasi Emas. Stunting dapat menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan anak secara keseluruhan, bahkan mempengaruhi produktivitas mereka di masa depan.
Dengan mencegah dan mengatasi stunting, setiap anak berpotensi tumbuh dan berkembang secara optimal, menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Dengan demikian, rembuk stunting di tingkat nagari atau desa bukan hanya sebuah kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah strategis dan penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, serta mewujudkan generasi penerus yang berkualitas.