• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

21 September 2016

270 kali dibaca

Rencana Pengendalian Kawanan Buaya Direspon Warga Silaut Dan Lunang

Painan, September2016    

Dengan dijadikanya hilir Batang Siluat di Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sebagai tempat tinggal dan bermain kawanan buaya, sehingga pemerintah daerah (Pemda) setempat berencana menjadikan  lokasi itu sebagai kawasan konservasi.

Camat Siluat, Samwil mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Rabu (21/9) di Painan bahwa lanjutan konservasi buaya muara di kecamatan itu masih menunggu perencanaan dari instansi terkait. Sambil menunggu kelanjutan, pihaknya terus melakukan pemetaan kawasan, serta juga melakukan sosialisasi kepada warga supaya tidak membuat pondok dan beraktifitas di zona waspada.   

" Saat ini Dinas Kehutanan sedang mempersiapkan rencana lanjutan untuk konsevasi buaya di muara Siluat. Sebelumnya kita juga telah mensosiaisasikan kemasyarakat dengan menyertakan lembaga terkait dan perguruan tinggi. Melalui sosialisasi itu, warga diberi bekal atau pengetahuan terkait penanganan buaya di kawasan konservasi," katanya.

Dijelaskan lagi bahwa pemerintah daerah setempat sebelumnya juga telah melakukan pemetaan zona kawasan waspada buaya. Karena pada beberapa titik lokasi yang menjadi tempat bermain binatang buas itu, sangat perlu dilakukan pengaman agar tidak membahayakan bagi manusia.

" Langkah ini dilakukan mengingat binatang reptil yang dilindungi itu sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan jiwa. Dengan pengamanan dan pemetaan zona ini, maka selain dapat menjadi sebagai kawasan konservasi, warga juga merasa aman" ungkapnya.

Ditambahkan lagi bahwa pengendalian terhadap binatang buas jenis buaya di sepanjang aliran sungai Batang Silaut tepatnya di Nagari Airhitam dan Simbungo, serta di beberapa titik di kecamatan tetangga seperti Batang Sindang Nagari Lunang Kecamatan Lunang, sudah menjadi kebutuhan.

" Dikatakan demikian, sebab setiap tahun jumlah kawanan buaya yang terdapat disepanjang aliran sungai sebagai mana saya jelaskan itu selalu bertambah. Sementara alam atau habitat termpat berkembang biaknya sangat dekat atau berdampingan dengan pemukiman penduduk," jelasnya.

Ditambahkan lagi bahwa sebagian dari kawanan buaya itu ada yang masuk hingga ke kawasan pemukiman penduduk seperti di saluran-saluran pembuangan limbah rumah tangga, parit-parit dan saluran irigasi pertanian. Bila lengah sedikit saja, maka nyawa yang menjadi taruhanya.

" Di dua kecamatan ini, yakni Silaut dan Lunang, memang tidak mengherankan jika ditemui ada buaya yang masuk kampung mencari mangsa. Sebab rawa-rawa yang berada disepanjang aliran sungai di dua kecamatan ini merupakan tempatnya berkembang biak, serta juga dekat dengan pemukiman penduduk," katanya.

Terkait hal itu, Sekretaris daerah (Sekda) Pessel, Erizon ketika dihubungi menjelaskan bahwa pihaknya memang sudah merencanakan beberapa titik lokasi yang menjadi tempat berkembangbiaknya kawaan buaya di dua kecamatan itu, sebagai lokasi kanservasi dan penangkaran.

" Rencana konservasi dan penangkaran buaya di Kecamatan Silaut ini, juga sudah dibahas dengan beberapa tokoh masyarakat di kecamatan itu. Pada prinsipnya para tokoh masyarakat sangat setuju dengan upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengendalikan binatang yang dilindungi itu," tutupnya. (05)