Pesisir Selatan, 27 Januari 2019--Sebanyak 23 murid kelas IV Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Fikri Painan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengikuti Wisuda Tahfizd Quran.
Kegiatan yang diselenggarakan Sabtu (26/1) yang bertempat di operation room Bapedalidbang Pessel itu, pesertanya berasal dari 10 orang santriwan dan 13 orang santriwati yang telah memiliki hafalan Al Qur'an sebanyak 1 hingga 2 juz.
Wisudah itu dihadiri Ketua Yayasan Al Fikri Painan, dengan diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan SDM, Ustadzah Hilma Novialira, Kepala SDIT dengan diwakili sekretaris kepala bidang Pendidikan, Asma Indrayani, Kepala Seksi (Kasi) Pontren Kemenag Pessel, Asmuil serta para mejelis guru.
Sekretaris bidang pendidikan, Asma Indrayani selaku yang mewakili Kepala SDIT Al Fikri Painan mengatakan bahwa wisuda yang diikuti oleh 23 santri yang terdiri dari pria sebanyak 10 dan wanita sebanyak 13 orang itu, merupakan yang ke dua kalinya.
" Saya katakan demikian, sebab pada Februari tahun 2018 lalu, sekolah ini juga melakukan wisudah terhadap 18 orang santrinya," jelas Asma.
Dijelaskanya bahwa sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Al Fikri yang berkampus di samping SMAN 2 Painan itu, sekarang telah memiliki 283 orang siswa dengan 13 rombongan belajar (Rombel).
" Sedangkan tanaga pengajar yang berjumlah sebanyak 40 orang sebagai mana saat ini, memiliki berbagai disiplin ilmu. Karena berasal dari berbagai disiplin ilmau, sehingga selain unggul di bidang keagamaan, juga cakap dengan berbagai pengetahuan umum lainya," ungkapnya lagi.
Ditambahkanya bahwa sekarang SDIT Al Fikri Painan sudah menjadi pilihan bagi orang tua sebagai tempat menimbah ilmu bagi anaknya.
" Karena pilihan, maka kami akan terus berupaya meningkatkan kemampuan siswanya terhadap hafalan Al Quran. Sebab sekolah ini memang telah mengagendakan wisudah tahfidz Qur'an pada setiap tahunya," ungkapnya lagi.
Dia menambahkan bahwa siswa yang telah mengikuti melakukan wisuda itu, oleh Guru Tahfidh terlebih dahulu dilakukan seleksi yang ketat melalui ujian komprehenshif.
" Yaitu ujian hafalan terhadap ayat atau surat sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan. Melalui ujian hafalan itu, sehingga bagi yang lulus berhak menjadi calon wisudawan untuk diwisuda sebagai dilakukan saat ini," ujarnya.
Dijelaskan lagi bahwa sebelumnya para santri itu mengikuti kegiatan Mukhayyam Al qur'an. . Kegiatan ini digelar selama tiga hari yang dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 13 Januari 2019," terangnya.
Sedangkan ketua Yayasan Al Fikri Painan melalui Kabid Pengembangan SDM, Ustadzah Hilma Novialira yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, SDIT Al Fikri Painan memang terus berbenah dalam meningkatkan kualitas pendidikan kepada para santrinya.
Disampaikanya bahwa yayasan yang berdiri tahun 2002 itu, sebelum mendirikan sekolah, diawali dulu dengan kegiatan-kegiatan non formal.
Karena semakin besarnya tantangan yang akan dihadapi oleh para generasi muda di masa datang, sehingga tahun 2012 dimulailah pendidikan formal dengan mendirikan SDIT.
" Ternyata upaya itu membuahkan hasil. Sebab sekolah ini sekarang telah dijadikan sebagai pilihan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di tingkat Sekolah Dasar (SD)," timpalnya. (05)