• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

22 September 2016

310 kali dibaca

Tanam Gaharu Lebih Prospektif

Painan, September 2016   

Siapa yang tidak kenal dengan Gaharu, komoditi langka yang harganya selangit. Namun belakangan gaharu sudah bisa dibudidayakan, sehingga lebih bernilai ekonomis, tidak perlu lagi masuk kerimba belantara. Sejumlah petani di Kambang sejak beberapa tahun belakangan juga sudah membudidayakan menanam gaharu.

Petani budidaya gambir, Buyung Caya (53), menyebutkan bahwa gaharu merupakan komoditi mahal yang memiliki masa depan cerah.

"Gaharu punya prospek bagus, pasarnya ekspor dan harganya tinggi sekali" paparnya, kepada media ini, pekan lalu.

Menurut Buyuang, saat ini memang belum banyak yang tahu prospek gaharu, namun komunitas petani gaharu yang ia naungi sudah memiliki sejumlah hamparan siap panen.

"Kami memang belum banyak, tetapi sudah memiliki beberapa ribu batang siap panen" sebutnya.

Salah satu kendala, menurutnya mengapa peminatnya sepi karena memang prosesnya memakan waktu lama.

"Tidak seperti komoditi lain, gaharu panen pada usia 7-8 tahun setelah tanam, belum lagi suntik obat yang lumayan mahal" jelasnya.

Namun, hasil yang didapat, dijelaskan, seimbang dengan waktu dan biaya pengolahan.

"Kualitas super dihargai puluhan juta perkilo" ujarnya sumbringah.

Gaharu merupakan bahan untuk minyak wangi dan bahan obat-obatan. Pasar Timur Tengah merupakan pasar yang menjanjikan untuk ekspor gaharu. (06)