Pesisir Selatan-Tim Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (TFP2N) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba di SMAN 2 Basa Ampek Balai Tapan, Senin (29/7). Sosialisasi diikuti 89 orang siswa dan dibuka langsung oleh Kepala SMAN 2 Basa Ampek Balai Tapan, Cucun, S.Pd.
Sedangkan narasumber terdiri dari mantan pecandu dibawah binaan BNN Provinsi Sumatera Barat, Yayasan Ranah Mandeh (YARAHMAN) Sumbar, Sat Narkoba Polres Pesisir Selatan dan MUI Pesisir Selatan. Acara sosialisasi ditutup dengan dibentuknya Solidaritas Penggiat Anti Narkoba (SOPAN) yang dipilih dari siswa/i di sekolah tersebut.
Kabag Kesbangpol Setdakab Pesisir Selatan, Hardi Dharma Putra mengatakan, pemkab terus proaktif melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.
"Langkahnya adalah dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba ke siswa. Dalam sosialisasi, tim mengimbau agar sisiwa selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran dan pengaruh narkoba. Karena, zat terlarang tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan baik secara fisik maupun psikis penggunanya," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, narkoba akan mudah masuk ke daerah ini kalau tidak adanya pengawasan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, seluruh elemen harus bersatu memberantas peredaran dan penggunaan narkoba. Apalagi di kalangan remaja yang dinilai rentan terhadap pengaruh narkoba.
"Usia remaja sangat rentan akan pengaruh narkoba, maka untuk mengantispasinya, mereka harus diberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba secara berkelanjutan, pendidikan agama serta memperkuat keimanan," imbuhnya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi narkoba di daerah ini, maka setiap individu memiliki tanggung jawab moral dalam mengawasi lingkungan agar tidak ada ruang bagi pengedar narkoba melakukan aksinya.
"Saya mengimbau semua pihak agar mewaspadai peredaran narkoba. Kemudian pencegahan narkoba mesti dilakukan secara dini dan dimulai dari keluarga," ujarnya.
Dikatakan, peran orang tua dalam hal ini sangat penting. Sebab, penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Bahkan, pencandu narkoba umumnya berasal dari kalangan remaja. Oleh karena itu, sudah seharusnya mendapat pengawasan semua elemen masyarakat dan aparat penegak hukum, pintanya.
Selanjutnya, sosialisasi tentang bahaya dan antisipasi penyalahgunaan narkoba di sekolah merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
"Sosialisasi itu sangat penting untuk memberikan pemahaman secara mendalam kepada siswa tentang bahaya narkoba dan cara pencegahannya," sebutnya.
Ia menambahkan, Tim Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika terus memfokuskan sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada siswa disetiap kecamatan. (03)