• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
UPT Puskesmas Lumpo Lakukan PMT Pada Balita Gizi Kurang

13 Oktober 2022

621 kali dibaca

UPT Puskesmas Lumpo Lakukan PMT Pada Balita Gizi Kurang

Pesisir Selatan--Agar target pencegahan dan penanggulangan stunting bisa tercapai maksimal di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Lumpo, Kecamatan IV Jurai, juga melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita gizi kurang di wilayah kerjanya.

Pemberian PMT bagi balita gizi kurang itu dilakukan langsung oleh Kepala UPT Puskesmas Lumpo, dr Salma Anas, Rabu (12/10) dengan juga didampingi Sekcam IV Jurai, Ferro Yuandha Putri, pengelola gizi Puskesmas Lumpo, Melda Eka Sartika, dan pengelola Promkes Eldila Vevi Lina.

"Kegiatan PMT ini merupakan bagian dari pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas lumpo. Kita berharap melalui upaya ini penanggulangan dan pencegahan stunting bisa tercapai lebih maksimal lagi di Pessel, yang tentunya di mulai dari tingkat Puskesmas berdasarkan wilayah kerja," kata Kepala UPT Puskesmas Lumpo, Salma Anas, saat melakukan kegiatan itu Selasa (12/10).

Dia menjelaskan bahwa PMT adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita gizi kurang, dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu, beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

"Sasaran pemberian makanan tambahan untuk balita ini lebih diutamakan pada balita yang menderita gizi kurang (wasting). Namun juga dimungkinkan  untuk balita bukan gizi kurang. Pemberian makanan tambahan ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya balita stunting," ucapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya melalui tim yang turun juga melakukan PMT pemulihan bagi balita untuk memenuhi kebutuhan gizi dan bumil KEK.

PMT pemulihan ini diberikan dalam bentuk makanan pabrikan seperti biskuit, susu dan vitamin, serta dari bahan makanan lokal seperti telur.

"PMT hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan bumil kek sebagai tambahan makanan sehari-hari. Jadi bukan sebagai makanan pengganti makanan utama. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa," ingatnya.

Adapun makanan tambahan yang disediakan dalam bentuk biskuit yang diformulasikan khusus, serta memiliki kandungan gizi tinggi baik energi, protein, vitamin dan mineral penting.

Anjuran konsumsi makanan tambahan untuk Ibu hamil kek adalah 1 bungkus (isi 3 keping) per hari. Sedangkan untuk balita, anjuran konsumsinya adalah 2 bungkus (8 keping) per hari, untuk balita usia 6 bulan-11 bulan  sebanyak 3 bungkus (12 keping)

Lebih jauh dijelaskan bahwa status gizi yang kurang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan balita.

Apabila balita mengalami keterlambatan pertumbuhan, maka akan berdampak terhadap menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang saat ini masih merupakan negara berkembang.

"Makanya pemerintah terus menggalangkan dana terkait permasalahan gizi kurang melalui PMT biskuit balita usia 6–59 bulan. Melalui upaya ini besar harapan kami seluruh Balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Lumpo akan memiliki pertumbuhan yang baik di masa datang," harapnya.