• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

04 November 2018

352 kali dibaca

Bundo Kandung Pessel, tolak dan berantas LGBT di Pessel dan Sumbar

Pesisir Selatan, 4 November 2018

Bundo Kandung Pessel Yuni Darmi, Spd ketika dimintai keterangan nya sangat menolak tegas keberadaan LGBT di Sumbar dan Kabupaten Pessel. Jangan ada lagi ada LGBT di Kabupaten Pessel. Sebagai masyarakat Minang Kabau yang menjujung tinggi " Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ". Minggu (4/11).

" LGBT adalah person, dan tidak kaitannya dengan Uda-Uni baik di Sumbar, khususnya di Pessel," tegas Bundo Kandung Pessel itu.

Sekali lagi atas nama pribadi dan bundo kandung kabupaten Pessel secara tegas menolak LGBT. Kalau hal itu tidak dilawan, mau jadi apa generasi muda kabupaten Pessel, jika LGBT ini tidak diberantas. Kedepankan adat minang kabau " Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ".

Pembina Uda - Uni Kabupaten Pessel Lisda Hendrajoni mengatakan, keberadaan uda - uni mempunyai peran fital dalam ikut mendukung promosi pariwisata dan pembangunan di daerah.

Sebagai masyarakat Minang Kabau yang menjujung  tinggi " Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ". Merupakan landasan dari sistem nilai yang menjadikan Islam sebagai sumber utama dalam tata dan pola perilaku serta melembaga dalam masyarakat Minangkabau.

Artinya, Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah adalah kerangka filosofis orang Minangkabau dalam memahami dan memaknai eksistensnya sebagai mahluk Allah.

Sesungguhnyalah Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah yang kini menjadi indentitas kultural orang Minangkabau lahir dari kesadaran sejarah masyarakatnya melalui proses dan pergulatan yang panjang. Ini adalah satu hal yang harus dijunjung Uda - Uni.

" Tidak hanya dituntut cerdas, inovatif dan kreatif, tetapi juga memiliki komitmen untuk menbantu mendorong pengembangan pariwisata," kata Lisda Hendrajoni.

Jadi secara tegas Lisda menyatakan jika Tidak hanya cerdas, inovatif dan kreatif. Bagi para peserta uda - uni dituntut memiliki intelejensi wawasan luas tentang hiruk pikuk pembangunan, pariwisata dan adat istiadat di daerahnya.

Dan bukan itu saja, kedisiplinan, agamais, wawasan serta berkepribadian harus dimiliki untuk bisa bersaing dengan para peserta.

Pembinaan mental atau karakter harus dilalui selama proses karantina guna membentuk uda - uni cerdas, inovatif dan kreatif. Serta mampu mempunyai komitmen untuk menbantu mendorong pengembangan pariwisata. Bahkan dalam mendukung pemberantasan # Tolak dan berantas LGBT SUMBAR #.(01)