• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 Agustus 2018

639 kali dibaca

Dinas Lingkungan Hidup Pantau Kwalitas Air Sungai

Pesisir Selata, 28 Agustus 2018--Pemantauan secara berkala terhadap kualitas 12 aliran sungai di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terus dilakukan. Upaya itu bertujuan agar sungai yang dijadikan sebagai sumber kehidupan oleh masyarakat benar-benar terjamin dan berkualitas.   

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pessel, Nelly Armidha mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Selasa (28/8) bahwa pihaknya memang terus berupaya maksimal memantau kualitas air disemua aliran sungai di daerah itu. Upaya itu dilakukanya agar kualitas air yang akan dipergunakan oleh masyarakat di daerah itu, benar-benar terjamin kualitasnya. Sebab sungai memang dijadikan sebagai sumber air bersih untuk memenihi kebutuhan warga oleh perusahaan penyedia air minum seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

" Pemantauan kualitas air terhadap 12 aliran sungai ini, dilakukan secara berkala. Tujuanya supaya kondisi pencemaran air sungai bisa terpantau sebelum dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi," ungkapnya.  

Dua belas aliran sungai itu diantaranya, Batang Tarusan, Batang Bayang, Batang Lumpo, Batang Painan, Batang Jelamu, Batang Surantiah, Batang Kambang, Batang Lakitan, Batang Palangai, Batang Air Haji, dan Batang Tapan.  

Dikatakanya bahwa petugas yang diturunkan secara berkala itu, akan mengambil sampel dibeberapa titik pada sungai yang diuji tersebut . Hal itu dilakukan mulai dari aliran sungai yang terdapat di Kecamatan Koto XI Tarusan, sampai  ke Kecamatan Silaut dengan meliputi 15 kecamatan yang ada. " Pada masing-masing aliran sungai itu, petugas mengambil sampel pada hulu, pertengahan, dan pada hilir atau muara. Itu dilakukan agar didapatkan akurasi data kualitas air sungai tersebut," jelasnya.

Ditegaskanya bahwa sejauh ini sungai yang melintasi daerah atau perkampungan di Pessel, masih layak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Walau diperkirakan masih layak, namun untuk memastikannya tetap perlu dilakukan uji labor. " Sejauh ini, sungai yang ada di Pessel masih pada batas toleransi dan aman dari pencemaran. Semua itu memang karena tidak adanya aktivitas yang mencolok, terutama pertambangan atau pembuangan limbah berbahaya," jelasnya.

Ditambahkan lagi bahwa semua aliran sungai di daerah itu berhulu di gugusan Bukit Barisan pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dari kawasan itu, barulah kemudian melintasi perkampungan penduduk. " Karena kondisi air sungai diperkirakan masih pada batas toleransi dan aman dari pencemaran. Sehingga selain untuk kebutuhan pertanian, oleh masyarakat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak dan air minum," jelasnya (05)