Pesisir Selatan, 29 Agustus 2018 - Pemda Pessel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan( Keswan) Pessel, pada tahun 2018 ini menargetkan kegiatan Upaya Khusus Sapi dan Wajib Bunting (Upsus-Siwab) sebanyak 10,540 akseptor dari 80 ribu ekor lebih hewan peliharaan masyarakat, kata Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Pessel dr Hj Hazrita melalui Kabid Produksi H Yusmal di kantornya,Selasa ( 28/8).
Sedangkan target Upsus-Siwab 2017 sebanyak 9.412 akseptor Insiminasi Buatan ( IB) terhadap sapi peliharaan masyarakat dengan realisasi 10.481 dari akseptor, kondisi ini meningkat di bandingkan pada tahun 2016 sebanyak 5,105 akseptor atau 195,91 %.,ulasnya
Hasil capaian IB sampai akhir juli 2018 sebanyak 5.777 akseptor 54,81 %, kemudian hewan yang bunting sebanyak 3.844 ekor dan angka kelahiran sebanyak 2.122 ekor, dengan petugas pelayanan lapangan Insiminasi Buatan (IB) sebanyak 22 orang, sedangkan pada tahun ini juga terjadi penambahan Pos IB untuk 2 kecamatan yaitu, kecamatan Silaut dan kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
Menurut Yusmal, usaha beternak merupakan andalan pendapatan masyarakat Pessel yang mayoritas hidup sebagai petani, selama ini sapi peliharaan masyarakat Pessel cukup diminati oleh masyarakat pedagang yang datang dari luar daerah untuk membelinya, pasalnya kwalitasnya baik dan dagingnya gurih serta terjaga kesehatannya.
Pemda Pessel juga mengajak para petani peternak Pessel dihimbau agar induk sapi peliharaan supaya mendapatkan pelayanan Isiminasi Buatan ( IB) dengan bibit unggul antara lain, bibit Brahman dan Simental, bibit sapi ini memiliki prosfek cerah dalam mengangkat pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi pertumbuhan anak sapi cepat besar, harga jual tinggi di pasaran.
Keberhasilan para petani dalam usaha beternak sapi dan kerbau sangat tergantung pemeliharaannya, bila pemeliharaan dilakukan dengan baik dengan sistim di kandangkan, usaha ini akan mampu meningkatkan ekonomi keluarga, kemudian berbagai pembangunan akan tumbuh dan berkembang di masa mendatang .
Kepada masyarakat juga diminta agar tidak menjual induk sapi yang produktif, hal tersebut dimaksud agar populasi sapi betina akan terus berkembang sebagai sumber ekonomi keluarga, bila induk sapi produktif dijual, dikhuwatirkan akan memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi para petani peternak di daerah ini ( 10)