Pesisir Selatan, 21/12/2018 - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memvaksinasi sebanyak 4.000 ekor sapi dan kerbau pada daerah setempat sepanjang 2018 sebagai upaya mencegah penyakit Septicemia Epizootica (SE) atau ngorok.
"Setiap tahunnya kami rutin memvaksinasi untuk mencegah penyakit ngorok, harapannya ialah agar bisa menekan penyakit tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, Hazrita di Painan, Jumat.
Dengan vaksinasi maka ternak akan sulit terpapar penyakit yang bisa menular melalui kontak langsung dari ternak ke ternak itu, tambahnya.
Penyakit ngorok bisa menyebabkan beberapa hal diantaranya menyebabkan ternak lesu, demam hingga pencernaannya terganggu.
Akibatnya ternak akan mengalami penurunan bobot tubuh apabila tidak segera ditangani dengan cepat.
Bahkan pada kondisi yang parah serta tidak mendapat penangan maka akan menyebabkan ternak mati.
Vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan ternak dari penyakit ngorok dilakukan secara acak di 15 kecamatan pada daerah setempat.
Jika di satu lokasi pada sebuah kecamatan telah dilaksanakan vaksinasi maka pada tahun berikutnya masih di kecamatan yang sama, vaksinasi akan dilakukan di lokasi lainnya.
"Kami tidak bisa menyebutkan kecamatan yang satu rawan penyakit ngorok dan yang tidak, karena setiap ternak berpotensi mengalaminya makanya kami melakukan vaksinasi secara bergantian," katanya lagi.
Di Pesisir Selatan, pada 2017 populasi sapi mencapai 81.786 ekor atau naik jika dibandingkan dengan 2016 sebanyak 80.976 ekor. Sementara populasi kerbau pada 2017 sebanyak 8.506, juga mengalami peningkatan jika dibanding 2016 yang hanya 8.430 ekor.