• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok dan Skrining  Perilaku Merokok  Dilakukan Di SMPN 4 dan MTs Darul Ulum Lunang

09 Oktober 2025

122 kali dibaca

Penyuluhan Tentang Bahaya Merokok dan Skrining Perilaku Merokok Dilakukan Di SMPN 4 dan MTs Darul Ulum Lunang

Pesisir Selatan-Penyuluhan Bahaya Rokok dan Skrining Perilaku Merokok pada Siswa UPT SMPN 4 Lunang dan MTs Darul Ulum Lunang dilakukan Puskesmas Tanjung Beringin, Kamis (9/10). 

Petugas kesehatan yang melakukan kegiatan tersebut adalah Dio Alif Utama,SKM ( Pengelola Program UBM) dan Pina Juniza,SKM ( Pj Promkes). 

Petugas kesehatan, Dio Alif Utama mengatakan, sasaran kegiatan tersebut adalah siswa kelas VII dimasing- masing sekolah.

Disebutkan, Skrining perilaku merokok adalah kegiatan deteksi dini untuk mengidentifikasi individu, terutama anak usia sekolah, yang memiliki kebiasaan merokok atau terpapar risiko merokok.

Dengan tujuan mendapatkan data awal dan menjadi langkah awal untuk pencegahan dan upaya berhenti merokok. Metode skrining meliputi  pengukuran kadar karbon monoksida (CO) dalam napas menggunakan alat   Smokerlyzer untuk menilai tingkat paparan terhadap rokok. Kadar CO yang tinggi mengindikasikan tingkat paparan rokok yang tinggi.

Tujuan Skrining Perilaku Merokok, yaitu: mengidentifikasi perokok aktif dan potensial: Menemukan siswa, guru, atau warga sekolah lainnya yang sudah atau akan memulai kebiasaan merokok. 

Meningkatkan kesadaran, Memberikan pemahaman kepada peserta tentang dampak buruk merokok dan pentingnya gaya hidup sehat. 

Mengumpulkan data awal, Mendapatkan informasi mengenai tingkat risiko merokok di lingkungan sekolah untuk merencanakan intervensi yang tepat. 

Mencegah efek buruk rokok: Menjadi dasar untuk program pencegahan dan dukungan bagi individu yang ingin berhenti merokok. 

Sosialisasi: Memberikan edukasi mengenai bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok. 

Tindak Lanjut Rujukan siswa yang teridentifikasi merokok atau memiliki kadar CO tinggi dapat dirujuk ke puskesmas atau tenaga kesehatan untuk konseling lebih lanjut dan bantuan berhenti merokok. 

Koordinasi dengan Pihak Sekolah: 
Hasil skrining dilaporkan kepada pihak sekolah untuk mendukung upaya pencegahan dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat bebas rokok.