Pesisir Selatan, 22 Desember 2018--Pergantian tahun baru yang selalu dirayakan oleh masyarakat, terutama bagi kalangan muda, sudah selayaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan positif.
Sebab sebagai masyarakat Minangkabau yang identik dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), sangatlah tidak cocok bila ikut-ikutan melakukan perayaan pergantian tahun dengan berpesta ria.
Demikian disampaikan Ketua Mejalis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Asli Saat kepada pesisirselatan.go.id Sabtu (22/12).
Dikatakanya bahwa saat ini animo masyarakat dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Pessel untuk itu merayakan penyambutan pergantian tahun baru cukup tinggi.
Hal itu dapat dilihat beberapa tahun terakhir, terutama sekali pada kawasan-kawasan wisata unggulan dengan cara mengadakan perkemahan dan lain sebagainya.
" Karena sudah menjadi sebuah budaya, maka semua orang akan senang menyambut datangnya tahun baru. Namun, alangkah baiknya pergantian tahun baru itu kita isi dengan hal-hal yang positif. Tujuanya agar tercipta suasana yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kita masing-masing," ungkapnya.
Disampaikanya bahwa kebiasaan yang terlalu berlebihan dalam menyambut pergantian tahun baru, bisa berujung kepada hal-hal yang bersifat negatif dan tidak bermanfaat. Seperti melakukan hura-hura, membakar petasan dan kembang api, bahkan parahnya sampai kepada kegiatan yang melawan hukum yakni miras, narkoba dan seks bebas.
" Nah, budaya seperti ini sangatlah tidak cocok dan tidak bisa diterima dan harus kita hilangkan. Ini tentu tidak luput dari pengawalan kita bersama. Seperti pihak kepolisian, tokoh masyarakat dan pemuda, alim ulama, ninik mamak dan bundo kanduang, terutama sekali bagi orang tua para remaja itu sendiri," ingatnya.
Ditambahkanya bahwa sikap yang berlebihan dalam menyambut segala sesuatunya, tidaklah baik dalam ajaran agama (Islam), karena akan mendatangkan kerugian yang sangat besar kepada diri sendiri, termasuk juga orang-orang yang ada di sekeliling mereka.
" Semuanya tergantung kepada pribadi masing-masing. Silahkan nikmati tahun baru, tapi perbaiki segala kekurangan yang ada di masa lalu. Ninik mamak juga harus menjadi contoh teladan bagi anak kemenakannya, terapkan nilai-nilai keagamaan agar aqidah dan akhlak tetap terjaga," ingatnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Wakil ketua DPRD Pessel, Herpi Damson.
" Selaian menghindari tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan agama dan adat, kepada masyarakat juga diminta untuk juga sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dalam menyambut tahun baru," katanya.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat yang akan berpergian, agar tetap memperhatikan kondisi keamanan di masing-masing lingkungannya, sehingga tidak memberi peluang kepada pelaku kejahatan yang siap datang kapan saja.
Penyambutan tahun baru sebaiknya dilakukan dengan cara sederhana. Jangan terlalu berlebihan, jauhi miras dan narkoba. Semua harus saling menjaga agar keamanan dan ketertiban selalu terjaga.
" Jika tidak aman, tentu akan berpengaruh buruk terhadap lingkungan sekitarnya. Dari itu pengawalan dan pengawasan secara bersama sangat diharapkan," tutupnya. (05)