• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Tim Labkesmas Padang Lakukan Pemeriksaan Spesimen Peserta Prolanis di Bayang

17 Agustus 2024

214 kali dibaca

Tim Labkesmas Padang Lakukan Pemeriksaan Spesimen Peserta Prolanis di Bayang

Pesisir Selatan-Tim Labkesmas Padang mengadakan kegiatan pengambilan dan pemeriksaan spesimen peserta Prolanis di Puskesmas Pasar Baru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat (16/8). 

Kegiatan ini dibuka  Kepala Puskesmas Pasar Baru yang diwakili,  dr. Mudrika Suri. Kemudian dilanjutkan Edukasi oleh Petugas Gizi Govinda Flananta, S. Gz yang memberikan materi tentang Gizi bagi Lanjut Usia. 

dr. Mudrika Suri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara BPJS Kesehatan Padang dengan Labkesmas Padang sebagai laboratorium referensi Prolanis . 

Puskesmas Pasar Baru merupakan satu dari sekian Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat I yang menjadi jaringan program Prolanis di Labkesmas Padang, jelasnya. 

Tim Labkesmas Padang yang terdiri dari admin dan petugas spesimen turun ke lapangan melakukan pendaftaran layanan dan pengambilan sampel peserta prolanis.

Hasil pemeriksaan laboratorium menjadi rujukan bagi dokter di Faskes Tingkat I dalam memberikan asuhan medis kepada para peserta prolanis. Kegiatan ini rutin dilakukan enam bulan sekali sesuai dengan aturan BPJS Kesehatan sebagai pemilik program.

Prolanis merupakan singkatan dari Program Pengelolaan Penyakit Kronis. Dirujuk dari BPJS , Prolanis adalah suatu pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup optimal dan biaya yang efektif dan efisien. 

Penyakit yang dikategorikan dalam Prolanis yaitu pasien Hipertensi dan Diabetes Melitus.
Peserta program Prolanis juga akan mendapatkan layanan pemeriksaan laboratorium rutin setiap 6 bulan. 

Sementara itu PIC Prolanis Puskesmas Pasar Baru, Elis Widianingsih, AMd. Keb berharap kedepannya semakin banyak peserta yang ikut screening, dikarenakan saat ini hanya sedikit yang aktif sebagai peserta dan hanya beberapa yang rutin melakukan pemeriksaan. "Semoga peserta yang terdiagnosis DM dan HT yang belum bisa mengikuti kegiatan ini kedepannya bisa 
mengikuti," harapnya.