Di era digital seperti sekarang, informasi sangat mudah diakses. Hanya dengan mengetikkan gejala yang dirasakan di internet, kita bisa langsung menemukan berbagai kemungkinan penyakit dan saran pengobatan. Tapi, tahukah kamu? Kebiasaan seperti ini disebut self diagnose dan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Apa Itu Self Diagnose?
Self diagnose atau mendiagnosis diri sendiri adalah tindakan seseorang yang mencoba menentukan jenis penyakit yang diderita hanya berdasarkan informasi dari internet, media sosial, video, atau pengalaman orang lain, tanpa konsultasi langsung dengan tenaga medis profesional.
Misalnya, seseorang merasa sering cemas dan susah tidur. Setelah melihat unggahan seseorang di media sosial atau membaca artikel di internet, ia menyimpulkan bahwa dirinya mengidap gangguan kecemasan atau bahkan depresi. Padahal, belum tentu itu benar.
Kenapa Orang Sering Melakukan Self Diagnose?
Ada beberapa alasan kenapa orang lebih memilih self diagnose:
Sayangnya, kemudahan ini bisa menyesatkan.
Bahaya Self Diagnose
1. Diagnosis yang Salah
Gejala dari satu penyakit seringkali mirip dengan penyakit lain. Misalnya, sakit kepala bisa jadi karena kelelahan, kurang tidur, migrain, tekanan darah tinggi, atau bahkan tumor otak. Tanpa pemeriksaan menyeluruh oleh dokter, kita bisa salah menilai kondisi kita.
Kesalahan diagnosis ini bisa membuat kita mengabaikan penyakit serius atau malah terlalu khawatir terhadap sesuatu yang sebetulnya ringan.
2. Pengobatan yang Tidak Tepat
Setelah self diagnose, banyak orang langsung mencoba mengobati diri sendiri. Misalnya, membeli obat bebas, mencoba terapi dari internet, atau minum vitamin berlebihan. Padahal, tidak semua obat cocok untuk semua orang, dan salah konsumsi bisa menyebabkan efek samping atau memperparah kondisi.
Dalam kasus kesehatan mental, menganggap diri sendiri menderita gangguan tertentu bisa membuat seseorang mencoba terapi yang tidak sesuai atau malah menolak bantuan profesional.
3. Membuat Stres dan Kepanikan
Membaca informasi yang belum tentu akurat bisa membuat kita jadi semakin takut. Misalnya, setelah melihat gejala pusing dan lelah di internet, seseorang bisa langsung berpikir dirinya terkena kanker atau penyakit jantung. Padahal, bisa jadi ia hanya kurang istirahat atau dehidrasi.
Rasa cemas yang berlebihan ini justru bisa memicu gangguan lain, seperti psikosomatis, yaitu ketika stres atau emosi menyebabkan gejala fisik muncul.
4. Menunda Penanganan Medis yang Tepat
Karena merasa sudah tahu penyakitnya, banyak orang jadi enggan ke dokter. Akibatnya, penyakit yang seharusnya bisa ditangani sejak dini malah semakin parah. Ini sangat berbahaya, terutama untuk penyakit kronis atau serius.
5. Mempengaruhi Cara Pandang Terhadap Diri Sendiri
Self diagnose dalam masalah kesehatan mental bisa berbahaya secara psikologis. Misalnya, seseorang yang yakin dirinya mengidap bipolar atau depresi bisa jadi menempelkan label itu pada dirinya sendiri, padahal belum tentu benar. Ini bisa memengaruhi cara ia melihat dirinya, bersikap, dan menjalani hidup.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Merasa Ada Masalah Kesehatan?
1. Dengarkan tubuhmu, tapi jangan langsung menyimpulkan sendiri.
Merasa tidak enak badan atau emosional itu wajar. Tapi jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa kamu menderita penyakit tertentu hanya karena gejalanya mirip.
2. Konsultasi ke tenaga medis.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari, atau kamu merasa khawatir, segera periksa ke dokter, psikolog, atau psikiater. Mereka memiliki ilmu dan alat untuk mendiagnosis dengan akurat.
3. Gunakan internet dengan bijak.
Internet memang bisa menjadi sumber informasi, tapi pastikan kamu membaca dari sumber yang terpercaya seperti situs kesehatan resmi, bukan hanya konten viral atau blog pribadi.
4. Jangan malu untuk meminta bantuan.
Terutama jika kamu merasa tidak baik secara mental. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Konsultasi dengan psikolog bukan berarti kamu “gila”, tapi tanda kamu peduli dengan dirimu sendiri.
5. Hindari menyebarkan informasi tanpa validasi.
Jika kamu menemukan informasi kesehatan di media sosial, jangan langsung dibagikan tanpa memastikan kebenarannya. Kamu bisa saja ikut menyebarkan informasi yang menyesatkan orang lain.
Self diagnose mungkin terasa praktis dan cepat, tapi risikonya besar. Kesehatan bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Setiap orang punya kondisi yang berbeda, dan hanya tenaga medis yang bisa memberikan diagnosis serta penanganan yang sesuai.
Daripada menebak-nebak dan mengambil risiko, lebih baik konsultasi langsung dengan ahlinya. Jangan sampai niat untuk menjaga kesehatan justru malah membahayakan diri sendiri.