Pesisir Selatan --Masyarakat harus memperatikan pemanfaatan media sosial. Pasalnya, kasus-kasus pornografi dan kekerasan sosial pada anak di dunia maya menjadi masalah utama dan penyebab di era digital.
Untuk para orang tua, perlunya kontrol terhadap anak menjadi hal yang utama dalam memerikan berbagai pengetahuan terhadap dampak negatif dan positifnya internet. Seperti diketahui, korban tindakan kriminal terhadap anak akibat mengakses media sosial mencapai ratusan bahkan ribuan anak.
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak Pessel mencatat, hingga Juni 2019, kasus pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan mencapai 44 kasus. Dari angka itu, 12 diantaranya adalah pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa.
“Sepanjang 2018 kasus serupa terjadi sebanyak 85 kasus, dan 92 kasus pada 2017,” ungkap Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pessel, Rahmiyeti Idrus Kamis (25/7)di Painan.
Menurutnya, kasus pelecehan di Pesisir Selatan sebagian besar akibat kemajuan teknologi, selain, diakibatkan karena faktor ekonomi dan rendahnya pendidikan. Menekan angka pelecehan, pihaknya pun terus menggiatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan knagari dengan membentuk Satgas P2TP2A di kecamatan.
Anak sekolah dasar banyak yang mengalami kasus-kasus kekerasan. Sebagai contoh korban tawuran dan penyerbuan sekolah sudah pada level SD yang disebabkan oleh cinta segitiga.
"Mengapa demikian? Karena anak-anak SD sudah dijejali smartphone yang bisa mengakses apapun," ujarnya
Untuk itu, menurutnya literasi internet sehat kepada anak-anak sudah harus menjadi keharusan di era globalisasi yang perlu diikuti dengan kebijakan informatika yang ramah anak.
Orang tua, sekolah dan pesantren memiliki peran penting dalam mengajak anak-anak untuk memanfaatkan teknologi dan internet sebagai bagian positif dalam kehidupan dan serta menghindari hal-hal yang negatif yang ada pada internet. Namun, hulu dari semua masalah adalah pola pengasuhan orang tua.
Menurutnya, perlu pembinaan orang tua dalam pengahsuhan anak agar terhindar dari kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Karena, banyak anak yang kurang pembinaan dari orang tuanya sendiri sehingga timbul kasus-kasus yang tidak diinginkan terhadap anak.(07)