Oleh: Yoni Syafrizal
Pengembangan Pulau Pamutusan di Kawasan Wisata Mandeh kembali menegaskan pentingnya penguatan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi lokal. Peninjauan langsung yang dilakukan Pj Sekda Kab Pessel, Evafauza Yuliasman, bersama rombongan terhadap progres pembangunan pulau tersebut, memperlihatkan keseriusan pemerintah daerah dalam menyusun rencana jangka panjang yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Dalam kunjungan kerja itu, pemerintah menekankan bahwa Pulau Pamutusan memiliki nilai strategis untuk menjadi destinasi unggulan baru. Untuk mencapai tujuan tersebut, keberanian dalam memulai ide-ide besar serta perencanaan matang dinilai menjadi prasyarat utama, terutama dalam menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan yang terus meningkat.
Kawasan Mandeh sendiri telah menunjukkan perkembangan signifikan dari sisi minat kunjungan. Wisatawan dari berbagai daerah, termasuk dari Kota Padang, semakin tertarik mendatangi kawasan ini. Namun, sebagian wisatawan masih ragu menyeberang melalui jalur laut, sehingga penguatan infrastruktur dan standar keselamatan menjadi prioritas.
Peninjauan dilakukan bersama sejumlah pejabat daerah untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan berjalan sesuai kebutuhan kawasan. Rombongan memulai perjalanan dari Pelabuhan TPI Carocok Tarusan menggunakan perahu motor, menempuh perjalanan sekitar satu jam sambil menikmati keindahan alam Mandeh.
Saat tiba di Pulau Pamutusan, pesona bahari langsung menyambut. Hamparan pasir putih, air laut yang jernih, serta pepohonan kelapa yang berjajar alami menciptakan suasana tropis yang menenangkan. Pulau ini menyimpan potensi besar untuk kegiatan wisata berbasis petualangan dan rekreasi keluarga.
Pada area seluas dua hektare di pulau tersebut, pengembang tengah menata sarana pendukung wisata. Keberadaan perbukitan sebagai shelter alami menjadi keunggulan tersendiri, menghadirkan titik pandang ideal untuk menikmati panorama Mandeh dari ketinggian. Karakteristik ini membuka peluang besar untuk pengembangan spot fotografi, kegiatan trekking ringan, dan berbagai aktivitas outdoor.
Secara lebih luas, Pulau Pamutusan dinilai sangat potensial untuk dikembangkan menjadi pusat sport and marine tourism. Aktivitas olahraga air, atraksi laut, hingga hiburan outdoor dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan, sekaligus memperluas cakupan atraksi di Kawasan Mandeh.
Momentum pengembangan kawasan ini dianggap belum terlambat. Justru saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengintegrasikan seluruh kekuatan Mandeh agar mampu bersaing dengan destinasi bahari nasional dan internasional. Apalagi, potensi alam kawasan ini telah diakui luas sebagai salah satu panorama teluk terindah di Sumatera Barat.
Pengembangan Pulau Pamutusan juga diharapkan mampu memperkaya ragam kunjungan wisata di Mandeh. Jika ditata optimal, pulau ini berpeluang menjadi ikon baru yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, sejalan dengan orientasi pembangunan daerah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dalam konteks lebih besar, upaya revitalisasi kawasan wisata Mandeh selaras dengan semangat Program Unggulan Nagari Sejahtera. Program ini mengedepankan pembangunan berbasis nagari, penguatan ekonomi masyarakat, serta pemanfaatan potensi lokal secara terarah. Pariwisata, dalam hal ini, menjadi salah satu sektor strategis yang mampu mengukuhkan nagari sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Kawasan Mandeh memiliki sejarah panjang dalam pembangunan pariwisata terpadu. Sejak 1997, konsep menggabungkan wisata bahari dengan wisata buah telah dirintis sebagai langkah awal membangun identitas kawasan. Integrasi tersebut kini kembali relevan, terutama dalam memperkaya atraksi wisata berbasis alam dan hasil bumi lokal.
Pembangunan gerbang pelabuhan representatif di TPI Carocok Tarusan juga direncanakan untuk memperkuat posisi Mandeh sebagai destinasi bertaraf internasional. Fasilitas memadai menjadi bagian penting dalam menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan mudah diakses.
Pemerintah daerah juga mendorong penyelenggaraan berbagai event sport and music sebagai upaya memperluas daya tarik kawasan. Event olahraga air seperti jet ski cepat menjadi contoh kegiatan yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan Mandeh sebagai pusat kegiatan bahari yang dinamis.
Semua hasil peninjauan dan evaluasi lapangan akan dilaporkan kepada pimpinan daerah sebagai dasar pengambilan kebijakan lanjutan. Keputusan strategis yang diambil nantinya diharapkan mampu mempercepat pembangunan Mandeh serta memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada akhirnya, pengembangan Pulau Pamutusan bukan hanya proyek pariwisata semata. Ia merupakan bagian dari pembangunan jangka panjang yang bertujuan menguatkan posisi nagari sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, membuka peluang kerja baru, dan menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif. Jika seluruh elemen bekerja serempak, Mandeh dapat berdiri sejajar dengan destinasi bahari terbaik dunia.