• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
PKBM Pesisir Selatan Perluas Akses Pendidikan dan Tekan Angka Anak Tidak Sekolah

14 November 2025

84 kali dibaca

PKBM Pesisir Selatan Perluas Akses Pendidikan dan Tekan Angka Anak Tidak Sekolah

Pesisir Selatan, — Program pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pesisir Selatan terus menunjukkan kemajuan signifikan. Berdasarkan data Dapodikdasmen tahun 2025, terdapat 31 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang aktif menyelenggarakan layanan pendidikan nonformal di 15 kecamatan. Keberadaan PKBM menjadi penopang penting bagi masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan formal maupun yang ingin meningkatkan kompetensi.

Jumlah peserta didik yang terdaftar pada seluruh PKBM mencapai 6.314 orang, terdiri dari 4.722 laki-laki dan 1.592 perempuan. Peserta didik terbanyak berada di Kecamatan IV Jurai sebanyak 2.254 orang, disusul Linggo Sari Baganti dengan 556 orang dan Sutera dengan 490 orang. Data ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap pendidikan kesetaraan semakin meningkat di berbagai wilayah.

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran tersebut, terdapat 179 guru yang berperan sebagai tutor, fasilitator, hingga pengelola lembaga. Dari jumlah tersebut, 42 adalah laki-laki dan 137 perempuan. Kecamatan IV Jurai kembali menjadi wilayah dengan jumlah guru terbanyak, yaitu 73 orang, diikuti Kecamatan Sutera sebanyak 15 orang dan Lengayang sebanyak 12 orang. Para tenaga pendidik ini menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan berbasis komunitas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa PKBM memiliki posisi strategis dalam memperluas kesempatan belajar. Menurutnya, PKBM tidak hanya menyediakan layanan pendidikan kesetaraan, tetapi juga menjadi ruang pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan kegiatan produktif lainnya. “PKBM merupakan upaya nyata dalam memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari akses pendidikan,” ujarnya.

Selain menjalankan program Paket A, B, dan C, berbagai PKBM di Pesisir Selatan turut menyelenggarakan pelatihan berbasis potensi lokal seperti menjahit, tata boga, serta kerajinan tangan. Beberapa PKBM bahkan berkembang menjadi pusat kegiatan masyarakat yang mampu membuka peluang usaha baru, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Komitmen pengembangan PKBM semakin relevan dengan adanya data terbaru mengenai anak tidak sekolah (ATS) di Pesisir Selatan. Tercatat sebanyak 3.788 anak usia sekolah belum mengenyam pendidikan. Jumlah tertinggi berasal dari Kecamatan Sutera (826 anak), Lengayang (519 anak), Ranah Pesisir (388 anak), dan Bayang (357 anak). Wilayah dengan jumlah ATS terendah yaitu Air Pura (63 anak) dan Silaut (79 anak). Tantangan geografis, sosial, dan ekonomi masih menjadi hambatan utama dalam pemerataan pendidikan.

Melalui pendekatan berbasis komunitas dan jadwal belajar yang fleksibel, PKBM menjadi solusi efektif untuk menjangkau masyarakat yang sulit mengikuti pendidikan formal. Program kesetaraan memberi kesempatan memperoleh ijazah setara sekolah formal, sekaligus membekali peserta didik dengan keterampilan hidup. Pemerintah daerah terus memperkuat kualitas PKBM melalui fasilitasi akreditasi, peningkatan kompetensi tutor, penyediaan sarana belajar, serta kolaborasi dengan dunia usaha dan industri.

Dengan keberadaan 31 PKBM, lebih dari 6.000 peserta didik, dan 179 tenaga pendidik, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menegaskan komitmennya untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, merata, dan berkeadilan. Sejalan dengan visi “Pesisir Selatan Cerdas dan Berdaya Saing,” PKBM diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam menekan angka putus sekolah dan menghadirkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat.