Pesisir Selatan-Kegiatan pelatihan manajemen posko, SAR dan operasional bagi Kelompok Siaga Bencana (KSB) dalam upaya penanggulangan bencana yang ada di wilayahnya masing-masing mesti terus ditingkatkan. Hal itu disampaikan Bupati Pessel, Hendrajoni, Rabu (28/8).
"Kegiatan pelatihan manajemen posko dan pelatihan SAR bagi anggota KSB di kabupaten ini bisa dilakukan sebagaimana diharapkan, dalam upaya penanggulangan bencana," tukasnya.
Menurut bupati, kemampuan dan kapasitas Kelompok Siaga Bencana (KSB) dalam penanganan bencana di wilayahnya masing-masing.
"Upaya itu dilakukan, karena secara geografis dan tofografis, Pessel memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi seperti banjir, tanah longsor, abrasi pantai, angin kencang, kebakaran hutan, gempa dan tsunami," kata bupati.
Dkiatakan, kondisi wilayah yang rawan bencana, maka kehadiran KSB perlu terus diberdayakan. Kini, anggota KSB telah tersebar di 182 nagari yang ada. Mereka diharapkan bisa mengoptimalkan tugas dan fungsinya dalam penanganan bencana di wilayah masing-masing.
Kedepan anggota KSB perlu diberikan pelatihan dan sosialisasi secara bertahap. Kemudian mengingat, Pessel berada di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera yang memiliki resiko bencana gempa dan tsunami, maka Pemkab bersama stakeholder terus berupaya membangun kesiapsiagaan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi berupa penyiapan petugas, sarana serta sosialisasi kepada masyarakat.
"Karena Pessel berada di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera yang memiliki resiko bencana gempa dan tsunami, maka Pemkab bersama stakeholder terus berupaya membangun kesiapsiagaan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi berupa penyiapan petugas, sarana serta sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya. (03)