PESISIR SELATAN, 5/11/2018-Peringatan Hari Bakti Transmigrasi Ke-68 yang dijadwalkan pada 12 Desember 2018 di Kecamatan Silaut, akan dihadiri Bupati Hendrajoni. Terkait hal itu, Pemerintah Kecamatan Silaut bersama unsur Muspika, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya telah melaksanakan rapat koordinasi. Demikian disebutkan Camat Silaut, Syamwil, Senin (5/11).
Lebih lanjut disebutkan, Kecamatan Silaut sebagai salah satu kawasan transmigrasi di Pessel, kini terlihat mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan telah pula memiliki kawasan perkotaan yang dikenal dengan Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Kemudian ditetapkanya kecamatan ini sebagai kawasan perdesaan berbasis pengembangan ternak sapi terintegrasi dengan perkebunan sawit, sehingga dengan dilounchingnya buku Yandunak Keswan 2017 lalu akan menambah pengetahuan masyarakat bagaimana cara beternak sapi yang benar, katanya.
Disampaikanya bahwa inovasi pengambangan ternak sapi terintegrasi dengan perkebunan sawit sebagaimana dilakukan masyarakat di Kecamatan Silaut, patut mendapat apresiasi dari semua pihak.
Dikatakan, transmigrasi yang mulai dikembangkan sejak 68 tahun silam di Indonesia, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk. Seiring perubahan lingkungan strategis di Indonesia, maka transmigrasi dilaksanakan dengan paradigma baru pula.
Hal itu memiliki tujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan, kebijakan energi alternatif (bio-fuel), pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, serta mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan.
"Dengan demikian transmigrasi tidak lagi menjadi program pemindahan penduduk, tetapi lebih mengarah kepada pengembangan wilayah. Dengan dikembangkanya program peternakan sapi yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit di daerah ini, maka kesejahteraan masyarakat sebagaimana tujuan dari transmigrasi akan tercapai di daerah ini," ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa melalui peringatan hari Bhakti Transmigrasi tersebut yang diselenggarakan setiap tahunya akan menjadi moment tersendiri pula bagi warga eks transmigrasi untuk merajut tali silaturahmi, serta juga saling berbagi informasi tentang kesuksesan yang mereka alami. (03)