Painan, Kualitas data yang dihasilkan ditentukan dalam berbagai dimensi sesuai dengan kaidah-kaidah pendataan yang dilakukan, Data yang baik akan menghasilkan kebijakan yang baik begitu juga sebaliknya data yang buruk akan menghasilkan kebijakan yang buruk pula.
Untuk peningkatan kualitas data baik digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembangunan, diperlukan langkah-langkah konkrit dalam penyediaan datanya, khususnya data statistik sektoral yang memang merupakan pilar utama dalam pengambilan kebijakan pemerintah khususnya pemerintah daerah.
Peningkatan kualitas statistik sektoral ini harus disadari oleh semua produsen data dalam hal ini instansi/dinas/OPD penghasil data sektoral untuk kebijakan. Proses menghasilkan data statistik sektoral ini harus dilakukan secara serius, terukur dan sesuai dengan kaidah-kaidah pengumpulan statistik sektoral seperti yang tertuang dalam Perpres SDI yang baru saja ditetapkan.
Hal itu diungkapkan kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Sukardi, M.Si dalam sambutannya dalam acara pencanangan nagari statistik bertempat di Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Damasraya, Rabu (04/09) mengatakan memang tidak mudah untuk mewujudkan satu data Indonesia yang berkualitas karena tantanganya sangat luar biasa, dimulai dengan penguasaan data secara individu, akses yang sangat terbatas, format data yang tidak sesuai, perbedaan standar untung data yang sama, sempai dengan perbedaan kode referensi.
“Untuk itulah pencanangan Nagari Statistik ini menjadi sangat penting dalam meletakkan pondasi mewujudkan Satu Data Indonesia, tidak mungkin kita bisa mewujudkan Satu Data Indonesia bila wilayah-wilayah administrasi di dalamnya masih belum sadar data,” Jelasnya.
Ia melanjutkan Think Globally Act Locally atau berpikir global dan bertindak lokal, menjadi satu tagline yang pantas buat pencanangan Nagari Statistik ini.
“Kita punya gagasan besar untuk mewujudkan Satu Data Indonesia dengan dimulai dari hal yang terkecil. Dari Nagari Statistik inilah setiap kegiatan dan aktivitas warga dan masyarakatnya baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan aktivitas lainnya akan dicatat sebagi sebuah data dan dikelola menjadi informasi yang sangat berguna dalam berbagai hal kebijakan. Sesungguhnya dengan kebiasaan melakukan pencatatan aktivitas ini kita sebenarnya sedang membentuk dan mencatat sejarah kita sendiri sebagai Nagari Statistik satu-satunya di Indonesia, Dari Nagari Mencatat Indonesia!,” Ungkapnya
Ditambahkannya Nagari Statistik diharapkan menjadi model Nagari yang sadar data, mampu menjadi miniatur dan prototype untuk mewujudkan Satu Data Indonesia dengan ketersediaan data di wilayah administrasi terkecil dan pengelolaan data secara profesional, terintegrasi dan bisa dibagipakaikan diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu kualitas data tingkat wilayah administrasi selanjutnya.
“Perwujudan Nagari Statistik ini harus diikuti dengan capacity building yang terus menerus, perencanaan yang matang, pelaksanaan lapangan yang sungguh-sungguh, monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan serta diseminasi dan penyebaran informasinya yang transparan dan akuntabel,” Tutupnya.