PESISIR SELATAN, 11/2/2019-Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengoptimalkan pelayanan administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) kepada masyarakat, dan hal itu mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
"Apresiasi itu diberikan dalam bentuk penghargaan Dukcapil Kategori Khusus kepada Bupati Hendrajoni. Penghargaan bergengsi tersebut hanya diterima 2 kepala daerah di Indonesia yaitu bupati Pessel dan bupati Banyuasin," ungkap Kepala Dinas Dukcapil Pessel, Evafauza Yuliasman, Senin (11/2).
Menurutnya, semua ini bermula dari visi Bupati Hendrajoni waktu maju menjadi Cabup. Setiap turun ke masyarakat selalu masyarakat mengeluhkan kepadanya sangat susah sulit jauh dan membutuhkan biaya ke Painan untuk mengurus KTP, KK, akta dan lainnya. Dimana jarak yang harus ditempuh bisa mencapai 4 jam, karena memang panjang kabupaten itu mencapai 240 km. Belum lagi daerah terpencilnya ke pelosok-pelosok nagari.
Ini sudah menjadi keluhan puluhan tahun masyarakat Pessel yang belum ada solusi. Hendrajoni turun bertemu masyarkat spontan masyarakat yang dialog dengannya selalu menanyakan kondisi ini. Rata-rata masyarakat menanyakan hal itu. Sebagai sosok yang selalu sangat peduli dengan setiap keluhan masyarakat kecil, tanpa pikir panjang karena niat yang tulus pulang kampung mengabdi ia spontan menjawabnya langkah konkrit.
"Jadi jawaban kepada masyarakat dipenuhi dan diwujudkan. Alhamdulillah karena niat tulus ikhlas ingin membantu orang kampuang atas izin Allah SWT niat tadi terlaksana dengan baik," katanya.
Disebutkan, pada kesempatan pertama setelah dilantik dalam pidato perdana sebagai Bupati Pessel, Hendrajoni menyampaikan dan memberikan tekanan terhadap keluhan masyarakat tersebut bahwa akan menjadi perhatian utama untuk diberikan solusi program prioritas dalam mewujudkan visi dan misi.
"Saya waktu itu hadir mendengar pidato, beliau sangat apresiasi, karena saya sebagai yang pernah 2 kali jadi mantan Kadis Dukcapil Pessel, begitu tahu bahwa memang itulah salah satu persoalan utama dan menjadi keluhan masyarakat Pessel yang harus diprioritaskan dalam program pembangunan. Saya juga hitung-hitung mengapa harus jadi prioritas karena sangat mahalnya kerugian yang dialami masyarakat karena harus berurusan ke Painan," ungkpanya.
Dikatakan, tidak kurang yang harus dikeluarkan oleh masyarakat Pessel bolak-balik ke Painan Rp 30 miliar/tahun. Itupun masyarakat yang sangat butuh penting saja yang berurusan. Belum dihitung social cost-nya susah sulit jauh belum dihitung biaya meninggalkan pekerjaan dan lainnya.
Jadi singkatnya isi pidato perdana Hendrajoni itu, pidato yang apa adanya, tapi cerdas. Semua Allah SWT yang menggerakkan semua yang disampaikan Bupati H Hendrajoni itu juga menjadi perhatian utama sebagai mantan Kadis Dukcapil Pessel waktu itu, yang belum dapat dijawab.
Semenjak HUT RI Ke-73, 17 Agustus 2018 janji Bupati tersebut terwujud. Dimana urusan Dokumen Dukcapil sudah bisa diurus di setiap kecamatan masing-masing di 15 kecamatan. Masyarakat idak perlu lagi ke painan. Hebatnya tidak hanya KTP yang bisa diurus cukup di kecamatan seperti dijanjikan oleh Bupati, malah semua dokumen dukcapil KTP, KK, dan AKTA lain-lain bisa diurus di kecamatan setempat dan tidak perlu lagi ke Painan.
Artinya Rp 30 miliar biaya masyarakat tadi terhindar, makin dekat tidak susah, gratis dan tidak perlu lagi meninggalkan pekerjaann. Ini terwujud karena Disdukcapil punya kantor cabang di 15 kecamatan yang disebut Unit Kerja Layanan (UKL).
Lebih hebat lagi atas arahan Bupati pihaknya menggelar SALAM SAPA KE PINTU RUMAH yakni Sistem Pelayanan Masyarakat Sampai ke Pintu Rumah, dengan 3 produk inovasi luarbiasa yaitu LAYANAN BERPUTAR petugas disetiap UKL kecamatan berkeliling kampung jemput antar LAYANAN PASS NIKAH, yakni petugas UKL hadir disaat nikah berikan status baru LAYANAN TURUD BERDUKA. Petugas UKL Kecamatan Disdukcapil turun kerumah duka langsung berikan dokumen kematian.
Sementara itu, Pelayanan BERPUTAR tadi ditujukan langsung kerumah-rumah penduduk yang belum punya KTP, Akta atau dokumen lain. Bagi penduduk tidak punya kendaraan, .penduduk keterbatasan ODGJ didatangi dan dijemput petugas kerumah-rumah dengan mengucapkan SALAM DAN SAPA. Semua peralatan personil UKL disiapkan termasuk motor operasional di 15 UKL, jelasnya. (03)